Saat ini keberadaan Bahrun diketahui ada di Suriah. Hal itu terlihat dalam sebuah percakapan di blog pribadinya www.bahrunnaim.co yang kini sudah tidak bisa diakses lagi.
(Baca juga: Kisah Bahrun Naim, Berada di Suriah dan Berbaiat ke Abu Bakar Al Baghdady)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu saja dia tidak akan lapor diri atau berkontak dengan KBRI Damaskus," kata Pelaksana Fungsi Konsuler Pensosbud KBRI Damaskus AM Sidqi, Minggu (17/1/2016).
"Sementara KBRI Damaskus hanya mendata WNI yang resmi masuk ke Suriah bukan yang ilegal," lanjutnya.
Saat ini Bahrun berada di Kota Raqqa yang dikuasai oleh ISIS. Sementara pihak KBRI tidak bisa memasuki kota yang kini dikuasai ISIS tersebut.
Sebelumnya ternyata Bahrun pernah terjerat hukum dan dipenjara terkait kasus terorisme. Hukuman yang pernah dijalani itu tak mampu membuat Bahrun jera untuk melakukan teror.
Ketika itu Naim ditangkap oleh Densus 88/Anti-Teror pada 9 November 2010. Naim ditangkap bersama sejumlah barang bukti berupa ratusan butir amunisi ilegal.
Kemudian di persidangan yang digelar di PN Surakarta, Naim tidak dijerat dengan UU Terorisme. Dia 'hanya' dijerat dengan Darurat No 12/1951 tentang Kepemilikan Senjata Api dan Bahan Peledak. Putusan majelis hakim di PN Surakarta pada 9 Juni 2011 menjatuhkan vonis penjara 2 tahun 6 bulan terhadap Muhammad Naim karena tanpa kewenangan menyimpan 533 butir peluru laras panjang dan 32 butir peluru kaliber 9 mm.
Sementara itu pihak keluarga dari Bahrun yang berada di Solo merasa terganggu dengan berbagai pemberitaan dan informasi sosial media yang dianggap memojokkan. Semua tindakan Naim adalah tanggungjawab pribadi.
Keluarga meminta semua pihak menunggu proses hukum. Itu untuk membuktikan apakah Naim benar-benar terlibat atau tidak dalam aksi teror bom di Jakarta tersebut.
"Kalau dari keluarga ya secara subyektif kami katakan bahwa Mas BN (Bahrun Naim) orang baik, namun tentu saja itu perlu diklarifikasi. Kita serahkan kepada proses hukum saja. Kalau ditanya apakah keluarga yakin Mas BN terlibat (kasus teror), pasti kami tidak yakin. Dia orang baik, sangat perhatian kepada semua saudara-saudaranya," ujar Dahlan Zaim, adik kandung Naim, kepada wartawan di Solo, Sabtu (16/1/2016).
Zaim mengatakan karena Naim sudah dewasa dan mandiri serta sudah punya keluarga sendiri maka apapun yang dilakukan adalah tanggungjawab pribadi. Apakah nantinya terbukti bersalah atau tidak, keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku. (yds/dnu)











































