Senjata Teroris Diduga dari Filipina, Polri: Banyak Jalan Masuk Ilegal

Senjata Teroris Diduga dari Filipina, Polri: Banyak Jalan Masuk Ilegal

Hardani Triyoga - detikNews
Minggu, 17 Jan 2016 18:43 WIB
Senjata Teroris Diduga dari Filipina, Polri: Banyak Jalan Masuk Ilegal
Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta - Salah satu barang bukti yang diamankan dalam penangkapan 12 orang yang diduga terkait Bahrun Naim adalah 9 pucuk senjata api. Senjata-senjata yang diamankan ini diduga dipasok dari luar negeri yaitu Filipina sehingga ada yang menyebut pengawasan senjata api di Indonesia masih lemah.

Apa tanggapan Mabes Polri?

"Sebetulnya pengawasan senjata api itu sudah ketat. Misalnya operasi Sapu Jagad. Orang-orang di Indonesia itu kayak senjata sport saja tidak boleh dibawa, tapi harus disimpan di tempat tertentu," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Minggu, (17/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, yang namanya penyelundupan senjata memang menggunakan jalur ilegal. Ia menyebut di Indonesia masih banyak daerah yang menjadi 'jalur tikus' dalam peredaran senjata api. Misalnya di Kalimantan Barat yang diperkirakannya ada 100 jalur tikus.

"Ada jalan, jalur tikus di Kalimantan Barat, lebih dari 100. Itu di Kalbar aja loh. Makanya untuk memerangi terorisme, perlu adanya sinergisitas peredaran senjata gelap," tutur jenderal bintang dua itu.

Perlunya sinergitas ini diperlukan karena mengingat masih banyak daerah bekas konflik seperti Aceh, Timor Timur masih menjadi peredaran senjata gelap.

"Makanya perlu sinergisitas peredaran senjata gelap. Ini di Aceh banyak, Papua Banyak, Timor Timur banyak. Ini kan masuk extra ordinary crime, tak hanya narkotika," tuturnya.

Lantas, apakah pucuk senjata yang diamankan sudah diidentifikasi dari Filipina?

"Belum, belum. Dari pengakuan salah satu yang tertangkap begitu. Rakitan kemungkinan dari Filipina," katanya.

(hty/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads