Kopi Ditaburi Sianida 15 Gram, Tak Heran Mirna Bereaksi 'It's Awful'

Kopi Ditaburi Sianida 15 Gram, Tak Heran Mirna Bereaksi 'It's Awful'

Salmah Muslimah - detikNews
Minggu, 17 Jan 2016 12:50 WIB
Pra rekonstruksi kasus Mirna di Cafe Olivier (Foto: istimewa)
Jakarta - Wayan Mirna Salihin (27) langsung bereaksi saat meminum kopi es Vietnam di seruputan pertamanya. Dia mengibaskan tangan di depan mulutnya sambil mengatakan "Oh my God, it's awful, it's so bad!.

Tak lama setelah itu, Mirna kejang-kejang dan mulutnya berbusa. Nyawa Mirna tak tertolong, dia meninggal dalam perjalanan ke RS Abdi Waluyo.

Kematian Mirna mendapat perhatian publik karena tempat kejadian perkara berada di tempat umum yakni di Cafe Olivier, lantai G, Grand Indonesia. Hasil penyelidikan memastikan Mirna mati karena meminum kopi yang mengandung racun sianida. Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengatakan konsentrasi sianida di kopi Mirna berjumlah 15 gram per liter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut ahli forensik dari Fakultas Kedokteran UI, Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto racun sianida memiliki ciri berbau seperti buah almond atau apel, bisa berbentuk bubuk, cair atau kristal. Bila dicampurkan ke dalam makanan atau minuman maka akan berpengaruh pada rasa.

"Sianida itu baunya mirip buah almond atau apel, warnanya putih. Ringan dan larut dalam air. Baunya itu seperti jus apel kalau dicampur, dia masih ada sedikit baunya," ucap Agus kepada detikcom, Minggu (17/1/2016).

Racun sianida yang masuk ke dalam tubuh akan membuat hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh akan terganggu. Sianida akan mengikat di hemoglobin sehingga oksigen tidak bisa diserap oleh darah dan akan mengalami sesak nafas karena seluruh tubuh kekurangan oksigen.

Gejalanya orang yang terkena racun ini mulai dari kejang-kejang, muntah, sesak nafas hingga lemas. Dan dalam hitungan menit, 4 sampai 15 menit, zat ini bisa menyebabkan seseorang meninggal karena kekurangan oksigen.

"Bilangan menit itu sudah meninggal," katanya.

Sementara itu berdasarkan situs resmi BPPT, bahaya racun sianida jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, seringkali disertai kejang dan kematian. Umumnya dampak tersebut akan langsung terasa dalam waktu 1 – 15 menit.

Konsentrasi yang lebih rendah dapat mengakibatkan korosi pada selaput lendir lambung, bau amandel yang tidak enak pada nafas, rasa terbakar, rasa tercekik pada tenggorokan, hingga erupsi noda bintik pada wajah. Zat ini juga bisa menimbulkan efek pengeluaran air liur, mual dengan atau tanpa disertai muntah, kegelisahan, rasa bingung, pusing, perasaan gamang, rasa lemah, sakit kepala, denyut nadi cepat, palpitasi, kekakuan pada rahang bagian bawah, dan opisthotonos, laju dan kedalaman pernafasan umumnya meningkat pada awalnya dan kemudian menjadi lambat dan terengah-engah. Dapat terjadi pengeluaran urin diluar kemauan serta diare.

Pada tahapan kejang-kejang, dapat diikuti dengan kelumpuhan. Bola mata dapat menonjol keluar dan manik mata dapat menjadi tidak reaktif. Kerusakan terhadap saraf optik dan retina, serta kebutaan kemungkinan dapat terjadi. Mulut dapat berbusa, yang terkadang disertai darah, merupakan indikasi terjadinya edema paru. Jika kematian terjadi, biasanya dalam jangka waktu 4 jam dan dapat disebabkan karena terhentinya fungsi sistem pernafasan atau anoreksia pada jaringan. Gejala lain dapat meliputi nyeri dada, bicara tidak teratur, dan tahapan stimulasi pada susunan saraf pusat yang bersifat sementara yang disertai hypernea dan sakit kepala. (slm/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads