Jenazah Rico dibawa dari Jakarta melalui perjalanan darat, tiba di rumah duka di Dukuh Jayen, Desa Senting sekitar pukul 05.20 WIB. Setelah disemayamkan sejenak di rumah duka lalu dishalatkan di mushola Al Ikhlas depan rumahnya. Selanjutnya jenazah Rico diberangkatkan ke pemakaman umum dukuh setempat sekitar pukul 07.30 WIB.
Rico dimakamkan di tanah kelahirannya Dukuh Jayen, Desa Senting, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Dia merupakan korban ledakan bom dari masyarakat. Rico ditemukan di jalan dekat Pos Polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paman korban, Sigit Mulyana Putra, mengatakan kedua orangtua korban sangat terpukul atas kejadian yang menimpa Rico. Namun demikian keluarga sudah berusaha untuk berlapang dada dan berusaha untuk ikhlas atas kejadian tersebut.
"Kami berharap pihak berwajib bisa menuntaskan pelaku-pelakunya dan mudah-mudahan ini peristiwa (aksi teror bom) terakhir. Semoga Rico korban yang terakhir," kata dia.
Rico Hermawan yang baru saja berulang tahun ke-20 pada 3 Desember 2015 lalu, berada di lokasi ledakan karena sedang mengantar adik sepupunya melamar kerja di Sarinah. Rico yang saat itu mengendarai sepeda motor kena tilang dan dibawa ke Pos Polisi.
"Kami belum tahu apa pelanggarannya. Rico dan Anggun menuju Pos Polisi jalan kaki. Rico di depan dan Anggun di belakang berjarak sekitar 2-3 meter. Saat Rico mau masuk pos polisi, bom meledak," papar Sigit.
Pemakaman korban mendapatkan pengamanan dari Polres Boyolali. Satu regu dari Satuan Sabhara bersenjata lengkap tampak mengamankan pemakaman korban. Selain dari kepolisian, juga dari TNI. Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, tampak hadir di acara pemakaman.
(mbr/Hbb)











































