Dari data yang didapat Polres Demak, Bahrun Naim datang ke rumah Siti Lestari di Dukuh Cangkring, Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Bahrun menemui orang tua Siti untuk meminang.
"Memang (Bahrun Naim) pernah ke Demak. Ke keluarga Siti untuk meminang Siti, tapi dari pihak keluarga tidak mengizinkan," kata Kapolres Demak, AKBP Heru Sutopo, Jumat (15/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahrun Naim itu datang tahun 2014 dan Siti kabur bulan Februari 2015," tandasnya. Berdasarkan keterangan keluarga, Siti menghilang sejak Maret. Selanjutnya mereka melapor ke polisi.
Rumah keluarga Siti Lestari di Demak (Foto: Angling AP/detikcom) |
Intelijen melakukan deteksi dan diduga kuat Siti sudah bergabung dengan kelompok Bahrun Naim sejak saat itu. Dari deteksi yang dilakukan, Bahrun juga sudah tidak pernah kembali lagi ke Demak.
"Dari akhir 2014, hingga saat ini, Bahrun Naim sendiri belum pernah kembali datang ke wilayah Demak. Pertengahan Februari (Siti) kabur dari rumah yang diindikasikan bergabung dengan kelompok Bahrun," tandasnya.
Polres Demak juga mencatat terkait paspor yang dibuat Bahrun Naim dan Siti. Paspor tersebut dikeluarkan pihak Imigrasi Surakarta tidak dalam waktu bersamaan namun terpaut 5 hari pada bulan Desember 2014. Teman kuliah Siti sempat menyebutkan kalau ada keinginan berangkat ke Suriah.
"Tapi belum tentu paspor itu dipakai, bisa jadi sudah buat ternyata masih di sini. Jadi belum bisa dipastikan paspor itu untuk pergi ke mana," tegasnya.
Heru juga menegaskan pihaknya lebih mengetatkan antisipasi teror setelah peristiwa di MH Thamrin Jakarta kemarin, terlebih lagi salah satu warganya yaitu Siti diduga kuat bergabung ISIS. Patroli skala besar pun dilakukan untuk mempersempit gerakan teroris agar tidak sampai ke Demak.
"Antisipasi terorisme sudah jauh hari terlaksana. Sudah ada warning intelijen kelompok teoris akan melakukan 'konser' awal Desember sampai Januari. Kita sudah sikapi dengan kegiatan-kegiatan. Kami melakukan patroli skala besar," pungkasnya.
Dandim 0716/Demak, Letkol Inf Nanang T.T Wibisono menambahkan pihaknya juga ikut melakukan antisipasi terorisme dengan berkoordinasi bersama Polres Demak. TNI dan Polri langsung melakukan langkah sweeping kendaraan dilakukan sejak kemarin.
"Terkait antisipasi terorisme, kami lakukan sweeping, patroli dan Babinsa untuk deteksi dini. Kami juga butuh bantuan masyarakat melalui informasi," terangnya. (alg/trw)












































Rumah keluarga Siti Lestari di Demak (Foto: Angling AP/detikcom)