Senjata Makan Tuan Teroris ISIS

Senjata Makan Tuan Teroris ISIS

Rachmadin Ismail - detikNews
Jumat, 15 Jan 2016 11:59 WIB
Senjata Makan Tuan Teroris ISIS
Foto: Ilustrasi oleh Edi Wahyono/ Mindra Purnomo
Jakarta - Dua pelaku teror yang tewas di depan Starbucks, Thamrin, Jakarta Pusat, bukan meledakkan diri. Dari sejumlah kesaksian dan rekaman gambar, terlihat mereka kena bom sendiri. Senjata makan tuan.

Dari video yang beredar di media sosial, terekam detik-detik saat dua pria bersenjata bom dan pistol tewas akibat ledakan. Awalnya, diduga mereka meledakkan diri. Namun setelah ditelisik lebih mendalam video tersebut, terlihat bom itu meledak tak disengaja.

Dalam rekaman, seorang pria berbaju biru muda dan rompi sudah tergeletak di lantai halaman depan Starbucks Thamrin. Dia sudah tak berdaya, namun masih berusaha mengisi senjatanya dengan peluru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu orang lagi, pria berbaju biru tua, bertopi hitam dan bercelana jeans tampak sibuk bersembunyi di balik mobil putih. Dia sesekali mengurusi senjata dan peluru. Lalu, tiba-tiba boom! bom itu meledak.

Sekilas, ada dugaan mereka sengaja meledakkan diri seperti pelaku teror lainnya. Namun ternyata, bila ditelisik video tersebut, bom yang meledak berada di posisi belakang pria berbaju biru tua dan di samping pria berbaju biru muda. Artinya, itu bom bukan diledakkan atas kehendak mereka sendiri.


YouTube


Apakah ada intervensi aparat? Sejumlah petugas polisi yang terlibat baku tembak mengatakan, bom itu meledak terkena peluru mereka. Ada juga yang menyebut, bom tersebut hendak dilemparkan, namun karena pelaku tertembak, bom malah meledak sendiri di depan para teroris ISIS.

"Karena kita polisi dilatih untuk siap mati, saya hampiri dan berteriak ke warga yang ramai 'awas menyingkir ada bom'. Awalnya saya hantam (tembak) dia di kaki, ada bom yang jatuh dari badannya yang kemudian meledak, begitu ada gerakan tembak-menembak, ada terlihat lagi bom di situ yang keluar dari badannya, saya tembak langsung," kata AKBP Untung Sangaji polisi berpakaian putih yang terlibat penembakan. 



Ketika pelaku berhasil dilumpuhkan, Untung melihat ada beberapa bom lain yang siap diledakkan. Ukuran bom yang paling besar menurutnya berdiameter 15 cm dengan panjang sekitar 12 cm yang panjangnya seperti pipa.


"Bom yang paling besar 15 cm diameter (pipa) dengan panjang 12 cm, bom yang kecil-kecil sumbu kecil, jatuh lagi bomnya kena kaki pelaku jadi mudah kita lumpuhkan karena kan dia pertama kita tembak kakinya tapi kan lebih bahaya lagi kalau dia tetap baku tembak tapi melakukan aksinya (lempar bom) itu, akhirnya ditembak meninggal," ucap Untung.

Kabag Ops Polres Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo, punya cerita serupa. Setelah menembus jalanan Thamrin, Susatyo melihat pelaku yang bersembunyi di balik tembok pagar Starbucks. Dia bersama 5 anggota Sabhara pun mengepung dengan memberikan tembakan untuk menunjukkan perlawanan.

"Saya bersama 5 anggota Sabhara mengepung dari depan Starbucks, hanya dalam jarak 10 meter dari pelaku yang bersembunyi dari balik tembok pagar Starbucks, agar ruang gerak mereka terkunci, diberikan tembakan yang menunjukkan adanya perlawanan," kata Susatyo.

Kemudian, lanjut Susatyo, para pelaku pun panik dan menyerang dengan melempar bom rakitan serta melepaskan beberapa tembakan. Saat itu, Susatyo berlindung di balik mobil Fortuner yang terkena tembakan dari pelaku.

"Dua tembakan mengenai pintu kiri belakang. Kemudian (mereka) melempar bom pertama dan kedua yang jaraknya hanya sekitar 1 meter dari mobil dinas saya," ucap Susatyo.

Susatyo pun lalu turun dari mobil melalui pintu sebelah kanan. Para pelaku pun mengalihkan perhatian padanya sehingga anggota polisi yang lain bisa lebih leluasa menyerang.

"Yang saya lihat 2 granat rakitan yang dilempar ke mobil saya itu mekanismenya harus dibakar sumbu baru dilempar," kata Susatyo.

Saat itu, Susatyo menyebut bahwa bom yang hendak dilempar kembali belum sempat dilempar karena pelakunya terkena tembakan. Bom tersebut pun meledak di lokasi di mana pelaku bersembunyi.

"Ketika ada yang dibakar namun belum sempat dilempar sudah tertembak terorisnya dan meledak," ucapnya. (mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads