Masih Olah TKP, Karyawan di Menara Cakrawala Belum Bisa Masuk Kantor

Masih Olah TKP, Karyawan di Menara Cakrawala Belum Bisa Masuk Kantor

Nur Khafifah - detikNews
Jumat, 15 Jan 2016 10:14 WIB
Foto: Nur Khafifah/detikcom
Jakarta - Novi (34), mendatangi kantornya Bank Permata yang terletak di Menara Cakrawala Thamrin dengan terburu-buru. Ia hendak mengambil barang-barang berharga miliknya yang kemarin ditinggalkan saat teror bom terjadi.

Novi meminta izin kepada petugas keamanan Menara Cakrawala untuk masuk ke Bank Permata yang terletak tepat di samping kafe Starbucks. Namun petugas dengan tegas melarangnya.

"Saya mau ambil handphone, tas dan barang-barang yang saya tinggalin kemarin di kantor," katanya di depan Menara Cakrawala, Jl MH Thamrin, Jakpus, Jumat (15/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novi mengaku awalnya tidak panik saat mendengar suara alarm gedung. Warga Cimanggis, Depok ini mengira sedang ada simulasi pemadaman kebakaran.

"Tiba-tiba ada yang teriak-teriak, 'lewat belakang-lewat belakang, ada bom!'. Saya panik," katanya.

Tanpa mempedulikan barang-barang berharganya, Novi langsung lari bersama teman-temannya ke sisi belakang gedung. Begitu keluar gedung, ia melihat ada korban yang digotong dalam kondisi badan berdarah.

"Lihat orang berdarah-darah digotong, saya makin panik dan lari terus," ucap Novi.

Tanpa pikir panjang, ia memutuskan untuk pulang ke rumah. Novi baru kembali lagi ke Bank Permata untuk mengambil ponsel dan barang-barang miliknya yang lain. Namun karena masih olah TKP, petugas keamanan dan polisi melarangnya. Novi yang masih merasa ketakutan ini akhirnya memutuskan untuk pulang kembali.

Novi mengaku belum tahu sampai kapan kantornya libur. Ia belum mendapat informasi lebih lanjut dari atasannya.

"Liburnya sampai kapan belum tahu. Katanya nanti dikabarin lagi. Sekarang saya mau balik ke rumah lagi," ujarnya. (khf/Hbb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads