Hitung mundur dilakukan di kantor Lapan, Jalan Pemuda Persil, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2016). Hadir di acara ini Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, Kepala Pusat Seismologi Teknik Goefisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Jaya Murjaya, Kepala Observarium Bosscha/ITB Mahasena Putra, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Esthy Reko Astuti dan Premana W Premadi dari ITB.
"Gerhana matahari total tinggal hitungan hari, untuk menggaungkan dan menginfokan kepada publik, kita akan melaunching hitung mundur gerhana matahari total agar kita semua bisa menyiapkan hal-hal yang perlu kita lakukan," ucap Thomas saat memberikan sambutan.
Menurutnya ada tiga aspek penting dari GMT 2016 yang dapat dipersiapkan yakni dari aspek ilmiah penelitian, edukasi publik dan aspek budaya pariwisata. GMT ini juga penting dalam menggali potensi nasional di bidang keantariksaan khususnya bidang astronomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GMT diprediksi terjadi di 11 provinsi di Indonesia. Jalur GMT bermula dari Palembang (Sumatera Selatan), Jambi, Bangka Belitung, Sampit (Kalimantan Tengah, Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara).
Sementara untuk daerah lain bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, yaitu daerah Jakarta, Bandung, Padang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon. (slm/rii)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini