Mantan Ketua Gafatar DIY Yudhistira membenarkan keanggotaan Rica. Hanya saja kepada polisi dokter satu anak itu membantah jika kepergiannya dari rumah terkait aktivitas Gafatar.
Komisioner Kompolnas M Nasser menilai, keberadaan Gafatar sudah cukup mengganggu ketertiban masyarakat. Oleh sebab itu petugas kepolisian sudah saatnya bertindak sesuai aturan yang berlaku terkait organisasi yang berdiri sejak 2011 itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu Polri sudah dapat melakukan tindakan kepolisian yang terstruktur, sistematis dan terencana agar dikemudian hari menimbulkan efek jera bagi orang-orang yang bermain-main dengan penistaan agama," jelasnya.
Nasser menuturkan, jika melihat bagaimana cara Gafatar merekrut anggota, bisa dianggap telah dilakukan suatu tipu muslihat. Cara mereka yang berkedok kegiatan sosial juga dianggap tela masuk dalam kategori membahayakan sendi-sendi kemasyarakatan.
"Lihatlah begitu banyak orang baik dari pelajar sampai dokter bisa terpengaruh, begitu juga begitu banyak orang yang menjadi pengurus Gafatar diberbagai tempat yang didekati melalui kegiatan sosial, mempertegas pada kita bahwa ini sudah masuk dalam kategori membahayakan sendi-sendi kemasyarakatan," tutur Nasser.
"Ini saatnya semua Kepala Satuan Wilayah Polri (Kasatwil) untuk membaca dan menganalisa cepat semua laporan intelejen yang masuk agar jangan terjadi kebobolan sehingga banyak generasi muda yang terracuni secara sia-sia," tutupnya.
(rna/jor)