Menurut Danrem 071 Wijaya Kusuma Kolonel Inf Dwi Wahyu Winarto usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pembahasan mengenai Ormas Gafatar di Graha Adiguna Pemkab Purbalingga, Rabu (13/1/2016), di wilayah Korem 071 Wijayakusuma terdapat sekitar 40 warga yang diketahui menghilang dan bergabung dengan Gafatar. Namun jumlah terbanyak berada di Kabupaten Purbalingga.
"Di kabupaten lain di wilayah kami jumlah warga yang bergabung dengan Gafatar tidak sebanyak di Kabupaten Purbalingga yaitu 24 orang," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danrem mengatakan, saat ini di Indonesia sendiri terdapat sejumlah kelompok atau organisasi yang menyesatkan. Kelompok kelompok tersebut melakukan perekrutan terhadap pengikutnya melalui proses Brain Wash (cuci otak). Dan, orang yang berhasil direkrut tersebut adalah orang-orang yang tidak kuat iman dan mentalnya.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk mengarahkan agar masyarakat tidak terjebak dalam aliran yang tidak sesuai ajaran yang benar,' ujarnya.
Dia menjelaskan, terkait keberadaan Gafatar, pihaknya menegaskan jika sebenarnya Gafatar sudah dinyatakan terlarang sejak beberapa tahun lalu. Awalnya organisasi ini memang berkembang melalui kegiatan sosial. Namun dibelakang itu mereka memiliki motif lain.
"Mereka memiliki program tersembunyi dengan memasukkan doktrin kepada anggotanya. Sehingga anggotanya bersedia dibawa pergi dengan logika yang mereka tanamkan," ungkapnya.
Selain Danrem 071 Wijaya Kusuma Kolonel Inf Dwi Wahyu Winarto, Rapat itu juga diikuti oleh Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo, Kapolres AKBP Anom Setiadji dan jajaran Forkominda Kabupaten Purbalingga.
(arb/jor)