"Kalau dukungan dana dari luar, itu lebih ngaco lagi. Karena aksi sosial itu cuma Rp 60 ribu, Rp 200 ribu. Itu patungan anggota kami saja," ujar Yudhistira saat dihubungi detikcom, Rabu (13/1/2016).
Selain dari patungan, Yudhis mengaku dana yang digunakan berasal dari warga kampung di mana kegiatan tersebut dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pula soal ajaran sesat, Yudhis membantah ada larangan-larangan beribadah untuk anggotanya. Dia menegaskan Gafatar hanya fokus bergerak di bidang sosial. Misalnya donor darah, kerja bakti, atau memberikan pelajaran tambahan kepada anak-anak usia sekolah.
"Kami tidak ada sangkutannya dengan politik dan agama," tuturnya.
Berdasarkan penelusuran, Polda DIY menyebutkan Gafatar merupakan organisasi tertutup. Rekrutmen anggota dilakukan kepada orang-orang terdekat, baik kedekatan emosional seperti teman maupun kedekatan kekerabatan. (sip/trw)