Diduga Dipukuli Oknum TNI, Bocah 12 Tahun Dijenguk Menteri Yohana

Diduga Dipukuli Oknum TNI, Bocah 12 Tahun Dijenguk Menteri Yohana

Rini Friastuti - detikNews
Selasa, 12 Jan 2016 22:55 WIB
Foto: Rini Friastuti/detikcom
Jakarta - Seorang bocah berusia 12 tahun mengalami sejumlah luka di sekujur wajah dan tubuhnya saat sedang bermain di kawasan Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan karena diduga akibat dipukuli oleh oknum TNI. Bocah ini pun dikunjungi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.

Yohana datang ke RS Prikasih, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2016) pada pukul 21.30 WIB. Dia langsung menuju ruang perawatan tempat bocah itu berada.

Usai menjenguk, Yohana mengaku ingin memastikan kabar yang beredar bahwa bocah itu dipukuli marinir. Namun, dia juga masih akan melakukan kajian mendalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisinya memang ada tanda-tanda penganiayaan, namun saya belum bisa pastikan karena apa. Saya harus kaji lagi dengan tim saya," ucap Yohana kepada awak media.

Sebelumnya, salah satu guru korban bernama Andi menjelaskan bahwa insiden ini terjadi pada Minggu (9/1) lalu. Dia juga mendapat cerita dari orangtua korban.

"Informasi yang saya dapat dari orangtuanya, peristiwa ini terjadi pada Minggu (9/1), saat itu korban sedang bermain di sekitar Bumi Marinir Cilandak," ujar guru korban bernama Andi saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (12/1/2016).

Andi sendiri belum mengetahui pasti peristiwa yang terjadi pada saat kejadian. Namun orangtua korban menuturkan bahwa saat itu korban yang sedang bermain layangan bersama beberapa orang teman-temannya tiba-tiba dihampiri oleh beberapa orang anggota TNI dan menuduh mereka mencuri burung.

"Orangtuanya cerita, anak ini dituduh mencuri burung, padahal sedang bermain layangan dengan teman-temannya yang lain. Setelah itu dia dipukuli, kita enggak tahu (dipukuli) berapa orang, tapi dari luka yang disebabkan itu, kemungkinan anggotanya lebih dari satu," jelas Andi.

Korban sendiri saat ini masih bersekolah di sebuah sekolah dasar di kawasan Ciganjur. Menurut Andi, korban bukanlah warga Cilandak.

"Korban tinggal di kawasan lain, namun orangtuanya memang bekerja di deket tempat kejadian," terang Andi.

Kadispen Marinir Letkol Suwandi saat dikonfirmasi membenarkan telah mendengar informasi tersebut. Namun dia belum dapat memastikan kebenaran peristiwa ini karena belum ada laporan terkait kejadian tersebut.

"Saya memang mendengar tentang kejadian ini, tapi ini kita masih telusuri sumbernya bagaimana karena belum ada laporan. Tapi kita akan tetap menelusuri kebenarannya," kata Suwandi.

"Saya tidak bisa memastikan kebenaran informasi itu, tapi saya juga tidak akan mengabaikannya. Sampai saat ini informasi tersebut kita telusuri," tutup Suwandi. (rii/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads