Jakarta - Pemerintah Italia memberikan tebusan yang cukup besar demi pembebasan seorang wartawannya yang disandera di Irak. Tebusan untuk para penculik Giuliana Sgrena itu berjumlah US$ 6 juta atau lebih dari Rp 55 miliar (dengan nilai kurs saat ini, 1 US$ = Rp 9.284).Demikian dilaporkan media
Corriere della Sera yang berbasis di Milan, Italia, yang mengutip seorang politikus senior Irak, Younademn Kana. Tebusan itu diserahkan oleh agen-agen Italia kepada para mediator di Abu DhabiMenurut Kana, para penculik Sgrena adalah para loyalis mantan presiden Irak Saddam Hussein. Penculik semula meminta tebusan sebesar US$ 1 juta, namun kemudian mereka menuntut jumlah uang yang lebih besar. Demikian seperti dilansir harian Australia,
Sydney Morning Herald, Senin (7/3/2005).Pembayaran tebusan ini mungkin saja telah menyebabkan "kesalahpahaman" antara pasukan AS dan dinas rahasia Italia, mengingat militer AS sangat menentang pembayaran tebusan kepada penculik di Irak. Demikian menurut harian Italia lainnya,
La Stampa. Hal inilah yang kemungkinan mendorong terjadinya penembakan fatal agen Italia oleh pasukan AS saat Sgrena dibawa ke bandara Baghdad, menyusul pembebasan wartawati berusia 56 tahun itu.Agen tersebut, Nicola Calipari tewas akibat diterjang peluru di bagian kepalanya. Kasus penembakan ini mengundang protes keras dari komunitas internasional, khususnya dari masyarakat Italia. Pemerintah Italia telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki insiden ini.
(ita/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini