"Saya sederhana saja, kita tidak ingin menyakiti warga. Dari 97 itu 96 orang sudah ambil kunci dan kami menyediakan runah susun yang baru," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/1/2016).
Mengenai adanya seorang staf LBH Jakarta yang terluka saat normalisasi berlangsung, Ahok tak bisa berkomentar banyak. Apabila ada anak buahnya yang terlibat pemukulan maka Ahok meminta pihak kepolisian untuk mengusutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengungkapkan ada banyak keuntungan bagi warga yang kurang mampu secara ekonomi jika mau pindah ke rusun. Selain naik bus gratis, anak-anaknya juga akan diberikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi yang memiliki KTP beralamat rusun.
"Kamu naik bus enggak bayar sekeluarga, saya hari Minggu (17/1) mau resmikan bus-bus ke rumah susun. Seluruh keluarga yang beralamat KTP rusun tidak bayar naik bus, setiap anak kamu juga dapat KJP dan ada dokter ngurusin kamu. Jadi kamu dipindahkan ke tempat yang lebih baik," kata Ahok.
"Coba kamu tanya sama orang Bukit Duri yang dibongkar makasih enggak? Senang dia karena enggak kena banjir lagi. Kampung Pulo kan orang sudah merasakan enggak banjir lagi," imbuhnya.
Sebelum ini, sejumlah warga Bukit Duri menemui Sekretaris Fraksi A DPRD DKI Syarif. Salah satu dari mereka, Daud menolak rumahnya dibongkar. Dia juga belum mau mengambil kunci rusun. Padahal Daud juga tidak tinggal di rumah tersebut, melainkan di Cibubur. (aws/dra)











































