"Anak saya masih labil. Jadi wajar kalau gampang terpengaruh paham-paham yang melenceng," kataΒ Suharijono pada detikcom melalui sambungan telepon seluler, Selasa (12/1/2016).
Selain itu kata dia, seseorang yang sudah mempunyai cucu bisa terpengaruh dan bergabung serta menjadi pengurus di ormas Gafatar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari juga mengungkapkan sampai saat ini, pihak keluarga masih terus menunggu kabar dari kepolisian terkait laporan hilangnya Erri pada Agustus 2015 lalu.
"Terakhir Erri telepon pada awal November 2015. Sejak itu sudah tidak ada lagi komunikasi dari Erri. Kita berharap Erri bisa segera ditemukan," pungkas Hari.
Erri yang merupakan alumus SMAN 3 menghilang pada 17 Agustus 2015 yang diduga bergabung dengan Gafatar.
Selama menghilang, Erri yang tercatat sebagai mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) semester IV jurusan elektronik sempat mengirim kabar dengan menelpon dan mengirim pesan singkat.
Bahkan, Erri juga meninggalkan sepucuk surat untuk kedua orangtua dan kakanya yang berisi agar tidak perlu mengkhawatirkan dirinya serta tidak menyalahkan siapapun selama kepergiannya. (ze/trw)