"Kami berkesimpulan bahwa satu menaruh hormat yang tinggi kepada Pak Jokowi, beliau mau turun gunung ikut mencoba mendamaikan konflik yang telah terjadi di Golkar. Dan sebagai kepala negara beliau punya posisi berdiri yang sah karena Golkar sebagai parpol termasuk penopang demokrasi. Sebagai kepala negara Pak Jokowi punya posisi berdiri yang sah dan kita hormati untuk itu," kata Priyo kepada detikcom, Selasa (16/1/2016).
Setelah Presiden Jokowi ikut turun menengahi konflik Golkar, menurut Priyo, lengkap sudah pemimpin Indonesia yang berusaha mempersatukan Golkar. Karena itu dia yakin jalan damai Golkar akan lebih mudah ditempuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Priyo, satu-satunya jalan untuk mendamaikan Golkar ini adalah lewat mekanisme munas bersama. "Ini bagus karena Pak Jokowi sebagai kepala negara adalah pucuk pimpinan tertinggi di negeri ini jadi sudah sempurna. Tidak ada alasan untuk kemudian tidak bersatu lagi Golkar. Karena rupanya negara menilai konflik Golkar menganggu konsolidasi di negeri ini dan kami gembira presiden turun tangan," kata Priyo.
"Setelah sinyal damai dari Presiden Jokowi tentang itu kami meyakini langkah menyelenggarakan munas adalah langkah yang tidak terelakkan lagi. Kecuali orang-orang yang berpikiran merusak Golkar lah yang tidak menyetujui jalan menyelesaikan persoalan Golkar melalui Munas," pungkasnya.
(van/nrl)











































