"Kami ingin mengembalikan kondisi Ciliwung ini ke kondisi semula," ujar Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Besar Wilayah Sugai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Puji Sutarto di lokasi, Selasa (12/1/2016).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada perlawanan kepada petugas dari para warga karena para warga sudah direlokasi ke Rusun Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Jakarta Timur. Meski berlangsung kondusif, seratusan anggota Brimob tetap berjaga-jaga di lokasi. Penggusuran ini menjadi tontonan warga sekitar.
![]() |
Puji menambahkan hunian yang dirobohkan terletak di RT 11, 12, 15 RW 10, Kelurahan Bukit Duri. Seluruh bangunan yang digusur termasuk kategori liar karena tidak memiliki sertifikat tanah. Ditargetkan Puji, proses penggusuran dapat dirampungkan hari ini.
"Warga sudah kami pindahkan ke Rusun Cipinang Besar Selatan. Tapi ada 2-3 orang yang tidak mau direlokasi namun tidak mengganggu proses penertiban ini," ucap Puji.
Dalam sosialisasi pengadaan lahan untuk normalisai Kali Ciliwung kepada warga RT 11, RT 12 dan RT 15 di RW 10 pada Desember 2015, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar menjelaskan mengapa lokasi di RW 10 yang didahulukan untuk dinormalisasi. Alasannya, karena wilayah tersebut sangat kritis ketika musim hujan datang dan apabila air Kali Ciliwung dengan debit besar dan di wilayah Kampung Pulo sudah tertutup dengan tanggul, maka air Kali Ciliwung akan menghempas ke wilayah RW 10 di Bukit Duri. Maka dari itu wilayah RW 10 menjadi perioritas yang akan segera dikerjakan mengingat bulan Januari 2016 diprediksi intensitas hujan akan tinggi. (rvk/rvk)













































