Informasi dihimpun, pria yang belum diketahui identitasnya itu dijemput sejumlah personel Densus 88 di salah satu panti asuhan berbasis pesantren, kawasan Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin sore (11/1/2016).
Kapolsek Baleendah Kompol Suhari membenarkan kabar tersebut. "Memang tadi ada penjemputan dan membawa satu orang," kata Suhari kepada wartawan via telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi dijemputnya sekitar jam setengah lima sore," ucap Suhari singkat.
Akhir pekan lalu, Densus 88 menangkap MAS di kawasan Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat 8 Januari 2016. Setelah itu, dua terduga teroris lainnya yang masih kelompok Solo, AS dan A, dibekuk di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 9 Januari. Pada Minggu (10/1), Densus menggeledah rumah MAS di Jalan Mengger Girang, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Sejumlah menyita barang bukti di antaranya berupa senapan, satu toples berisi paku kecil, mug, serbuk dan telepon genggam.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebutkan penangkapan tiga pria tersebut hasil pengembangan penelusuran dari terduga teroris yang sebelumnya dibekuk polisi di Bekasi dan Solo.
Kelompok ini diduga terlibat aksi bom yang meledak tak sempurna di bawah mobil kru stasiun televisi swasta nasional yang parkir di pinggir Jalan Dalem Kaum atau depan rumah dinas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil selepas perayaan penyambutan tahun baru, Jumat 1 Januari 2016, pukul 01.20 WIB. Insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
"Pengakuan sementara terkait juga dengan bom yang ada di Bandung," kata Badrodin Haiti usai acara pelantikan dan serah terima jabatan 7 Kapolda dan Kakor Brimob yang digelar di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2016). (bbn/Hbb)











































