Perang Ini Langsung Berhenti Karena Gerhana Matahari

Gerhana Matahari Total di Indonesia

Perang Ini Langsung Berhenti Karena Gerhana Matahari

Okta Wiguna - detikNews
Senin, 11 Jan 2016 19:30 WIB
Foto: Mindra Purnomo
Jakarta -

Gerhana matahari total awalnya sangat ditakuti karena bisa membuat siang mendadak gelap. Sepanjang sejarah manusia memang baru pada 585 SM ada yang bisa mempridiksi secara tepat terjadi gerhana matahari.

Saat itu, seorang filsuf dan ahli matematika dari Yunani bernama Thales secara akurat menyatakan akan terjadi gerhana pada 28 Mei 585 SM. Gerhana matahari ini terjadi di tengah sengitnya peperangan bangsa Medes dari Media (sekarang daerah barat laut Iran) dengan Lydian dari Eropa.

"Seperti diramalkan Thales, siang berubah menjadi malam dan ini menimbulkan ketakutan luar biasa," tulis pakar astronomi Djoni N. Dawanas pada bukunya, Gerhana Matahari Total. "Akhirnya mereka menghentikan pertempuran dan berdamai."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkat ramalan Thales ini pula sejarawan bisa mencatat perang Medes dan Lydian sebagai pertempuran tertua yang tercatat dalam sejarah. Informasi soal tanggal pasti perang itu didapat dari gerhana matahari yang memang bisa dihitung secara akurat oleh ilmu astronomi.

Ramalan Thales menjadi awal padangan yang lebih ilmiah dan rasional terhadap gerhana matahari. Sebelumnya orang Yunani, seperti kebanyakan penduduk bumi, memberi penjelasan yang tak ilmiah.

Kini, gerhana matahari bisa ditentukan secara tepat waktu dan daerah yang dilintasinya. Jika pada 585 SM itu gerhana terjadi di wilayah Samudera Atlantik, maka pada 9 Maret 2016 gerhana matahari total akan melintasi wilayah Indonesia.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan Indonesia satu-satunya negara yang dilintasi gerhana matahari total tersebut. "Jalurnya melalui 10 provinsi, mulai dari Bengkulu, Sumatera Selatan, Babel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara," kata Thomas.

(okt/okt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads