Insiden Mikrofon Mati di Paripurna DPR dan Proyek Senilai Rp 34,4 Miliar

Insiden Mikrofon Mati di Paripurna DPR dan Proyek Senilai Rp 34,4 Miliar

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 11 Jan 2016 13:29 WIB
Ruang paripirna DPR. (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pembukaan masa sidang III tahun 2015-2016 diwarnai insiden mikrofon mati. Paripurna DPR pun sempat diwarnai kegaduhan. Semua bermula ketika anggota DPR yang hadir berebut ingin interupsi. Saat itulah tiba-tiba mikrofon mati.

Insiden mikrofon mati ini berlangsung sekitar 3 menit. Saat mikorofon kembali menyala, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memimpin jalannya paripurna pun berkomenta. "Setelah parfum ruangan, toilet, lalu mic ini," kata Fahri di ruang paripurna, Gedung Nusantara II DPR/RI, Jakarta, Senin (11/1/2016).

Baca juga: Gaduhnya Paripurna Pelantikan Ketua DPR Diwarnai Insiden Mikrofon Mati

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini teringat bahwa sebelumnya DPR pernah disorot gara-gara proyek pengadaan parfum ruangan dan toilet DPR yang dianggap nilainya terlalu besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu apa hubungannya dengan mikrofon mati?

Dari penelusuran detikcom, ternyata pada tahun ini DPR sudah melakukan penggantian Conference System Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II yang salah satunya adalah mengganti semua mikrofon di ruang rapat paripurna. Nilai proyek ini Rp 34.487.073.000 dengan menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2015.



Proyek dilelang pada 18 Oktober 2015 dan pemenang diumumkan pada 6 November 2015. Ada 23 perusahaan yang mengikuti lelang. Satu perusahaaan yang mengajukan penawaran senilai Rp 32.769.337.000 dinyatakan sebagai pemenang proyek Penggantian Conference System Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II.

Akankah kekhawatiran Fahri bahwa proyek Penggantian Conference System Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II akan menjadi sorotan publik menjadi kenyataan? (erd/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads