"Itu tinggal diseleseikan sama komandan satuannya saja, tidak usah dibesar-besarkan yang seperti itu, itu biasa. Gesekan pasti ada dan itu bisa diselesaikan oleh komandan satuan," kata Badrodin usai acara pelantikan dan serah terima jabatan 7 Kapolda dan Kakor Brimob yang digelar di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2016).
Korps Marinir TNI Angkatan Laut sebelumnya membenarkan ada anggotanya yang terlibat pemukulan tersebut. Sejumlah oknum Marinir itu kini diproses oleh POM Angkatan Laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah di POM AL dimintai keterangan," ujar Kadispen Korps Marinir Letkol Suwandi saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (10/1/2016).
Suwandi mengaku belum mendapat informasi detail terkait jumlah oknum Marinir yang terlibat. Namun dia menyebut yang diserahkan ke POM AL berjumlah sekitar empat orang.
"Kurang lebih empat yang terlibat, mungkin dari pemeriksaan bisa bertambah. Kita serahkan ke proses hukum, kita tidak akan melindungi," jelasnya.
Terkait kronologi, Suwandi menjelaskan awalnya para anggota Marinir ini menggunakan kendaraan bermotor secara beriringan. Kemudian iring-ringan kendaraan ini bertemu dengan sejumlah anggota polisi dari Polresta Bekasi.
"Kemudian anggota ini kurang sabar, ada rekan polisi, terjadi cekcok, terjadi pemukulan. Apa pun alasannya kalau sudah pukul kita tidak membenarkan, kita proses sesuai jalur hukuman," ungkapnya.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi Sabtu 9 Januari 2016 sekitar pukul 16.30 WIB. Lokasi kejadian di Jl Perjuangan, dekat Perumahan Prima Harapan, Bekasi.
Anggota polisi yang menjadi korban adalah Kanit Lantas Bekasi Utara Iptu Parwoto dan Bripka Sujanamahdi. Iptu Parwoto terluka pada bibir bagian dalam robek, sementara Bripka Sujanamahdi terluka pada bagian hidung dan muka akibat pukulan tangan kosong (idh/hri)











































