Maudu Lompoa berarti Maulid Besar atau lebih dikenal sebagai puncak peringatan maulid. Dalam perayaan ini, warga Cikoang dan sekitarnya mengarak replika perahu Pinisi yang dihias beraneka ragam kain sarung dan dipamerkan di tepi sungai Cikoang.
![]() |
Setelah dipamerkan, replika perahu sepanjang 5 meter ini diangkat dan diarak warga keliling desa. Sepanjang acara, tabuhan gendang atau seni musik Gandra Bulo terus terdengar
Di dalam perahu, disimpan makanan nasi ketan khas Makassar atau biasa disebut Songkolo dan dihias telur berwarna-warni. Sajian makanan ini melambangkan bahtera yang membawa berkah bagi masyarakat Cikoang. Setelah prosesi arak selesai, makanan ini dipersembahkan dalam puncak Maudu Lompoa di baruga, yang dipimpin oleh pemimpin ritual yang biasa disebut Sayye.
![]() |
Acara semakin meriah dengan berbagai lomba yang diikuti masyarakat. Mulai dari perlombaan menangkap bebek di sungai Cikoang atau unjuk kebolehan memainkan silat kampung khas Cikoang. Tak sedikit warga yang memanfaatkan acara ini untuk menjual makanan, oleh-leh, cendramata dan barang-barang lainnya pada warga yang datang menyaksikan perayaan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut salah satu warga Cikoang, Karaeng Callu, prosesi Maudu Lompoa ini diperingati turun-temurun oleh masyarakat Cikoang. "Dalam Maudu Lompoa di Cikoang juga jadi ajang silaturahmi bagi warga Cikoang yang sudah bermukim di daerah lain, serta menjadikan Cikoang sebagai daerah kunjungan wisata bagi warga lainnya," ujar Callu. (mna/mnb)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini