Agung: Pelantikan Ketua DPR Pengganti Novanto Tunggu Pengesahan Partai

Agung: Pelantikan Ketua DPR Pengganti Novanto Tunggu Pengesahan Partai

Hardani Triyoga - detikNews
Minggu, 10 Jan 2016 06:19 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - DPR berencana melantik Ketua DPR pengganti Setya Novanto saat paripurna pembukaan masa sidang, Senin besok. Namun, pelantikan itu belum jelas karena konflik Golkar yang kian semrawut.

Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono mengatakan sudah selayaknya pelantikan Ketua DPR pengganti Novanto ditunda sampai Golkar memiliki status hukum yang sah.

"Jangan dulu. Kalau memang belum jelas ya jangan dilantik. Ini masalah legal standing partai penting. Sebaiknya pimpinan DPR menghargai. Hal ini diberi waktu untuk menyelesaikan persoalan," ujar Agung saat dihubungi lewat telepon, Minggu (10/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung menambahkan kubu kepengurusan Munas Bali tak berhak memaksakan tetap melantik Ade Komarudin sebagai Ketua DPR pengganti Novanto. Selain konflik Golkar belum selesai, persoalan bertambah setelah rebutan fraksi di internal kubu Ical. Untuk posisi Ketua DPR, kubu Agung mengajukan Agus Gumiwang.

"Ini penting, munas bersama dan tunggu SK Menkumham. Itulah legal standingnya. Karena kalau tidak rawan gugatan. Kami kan ajukan Agus Gumiwang," tuturnya.

Dikatakan Agung, DPR tak masalah dipimpin seorang pelaksana tugas Ketua DPR yang saat ini dijabat Fadli Zon. Sambil berjalan dengan posisi Plt Ketua DPR, persoalan konflik Golkar harus diselesaikan.

"Plt ketua itu enggak masalah. Satu absen, kan masih ada empat pimpinan. Makanya segera diselesaikan," tuturnya.

Seperti diketahui Golkar dari dua kepengurusan yang berbeda mengajukan dua nama calon ketua DPR. Kubu Ical mengusulkan Ade Komarudin menjadi Ketua DPR menggantikan Novanto. Sementara kubu Agung Laksono mengusulkan Agus Gumiwang.

Awalnya pimpinan DPR berencana memproses pengajuan nama calon Ketua DPR pengganti Novanto itu. Namun setelah keabsahan kepengurusan Golkar dipertanyakan, pimpinan DPR belum bicara lagi soal pelantikan calon ketua DPR.

(hty/bpn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads