"Selain pengguna, kami tangkap juga pembuat ijazah palsu. Total pelaku ada 4 orang," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (8/1/2016).
Ketiga sekuriti tersebut adalah Jefry Andre (22), Wajar Erliana (25) dan Teguh Raharjo (26). Sementara pembuat ijazah palsu yakni Windi Hapsono (25). Keempat pelaku, di bawah pimpinan Kanit I Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Doffie F Sanjaya di lokasi berbeda pada Jumat (8/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka Windi sebagai pembuat ijazah palsu membuat ijazah palsu di Jatayu Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan," kata Eko.
Menurut Eko, tersangka Windi sebagai pembuat ijazah palsu, menawarkan jasanya melakui Facebook. Ia telah melakukan bisnis ilegal itu sejak tahun 2013.
"Dalam bertransaksi dengan para pengguna ijazah palsu, tersangka Windi selalu janjian ketemu di sekitar ruko depan Pasar Mayestik, Jaksel," lanjutnya.
Diketahui Windi sudah memiliki sejumlah konsumen. Tersangka memasang tarif ijazah palsu bervariasi sesuai dengan tingkat pendidikan yang dipilih konsumen.
"Para pengguna menggunakan Ijazah palsu tersebut untuk melamar pekerjaan sebagai security di PT SPD yang berkantor di Cilandak, Jaksel," imbuhnya.
Ketiga tersangka yang menggunakan ijazah palsu buatan Windi ini telah diterima bekerja di PT SPD dan telah bertugas sebagai sekuriti sejak 1 Januari 2016 lalu di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakpus.
"Ada yang ditempatkan di pintu 5 GBK, ada yang jaga pos pengamanan sekuriti JCC dan di dalam GBK-nya," cetusnya.
Saat ini, polisi masih memburu 3 pelaku lainnya yang menggunakan ijazah palsu buatan Windi. Sementara dari tersangka Windi, polisi menyita 1 buah laptop merek Acer, 1 buah printer merek Canon Pixma iP 1200 dan 3 buah ijazah diduga palsu.
(mei/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini