PDIP Sebut Menteri Yuddy Sengaja Buat Gaduh untuk Amankan Posisi

PDIP Sebut Menteri Yuddy Sengaja Buat Gaduh untuk Amankan Posisi

Ikhwanul Khabibi - detikNews
Sabtu, 09 Jan 2016 13:24 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Keputusan Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi untuk mempublikasikan hasil penilaian terhadap lembaga kementerian membuat gaduh. Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno menyebut Menteri Yuddy tengah bermanuver untuk mengamankan posisinya jelang reshuflle.

"Menteri Yuddy membuat gaduh karena ingin mengamankan posisi. Karena nama dia kan juga santer masuk daftar reshuffle," kata Hendrawan dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/1/2016).

Hendrawan menjelaskan, Presiden Jokowi tidak akan terpaku hanya pada hasil penilaian Kemenpan-RB untuk melakukan evaluasi terhadap menteri-menterinya. Jokowi memiliki sejumlah penilaian untuk memutuskan mengganti atau mempertahankan menteri-menterinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden tidak menggantungkan pada satu jenis evaluasi. Bukan hanya satu aspek untuk memutuskan mengganti menteri. Presiden ini komprehensif, semakin didesak, semakin kokoh dia," jelasnya.

Politisi PDIP itu lalu menyatakan bahwa reshuffle adalah hal yang sangat wajar. Menurut Hendrawan, sejak awal Jokowi sudah mengatakan akan terus melakukan pergantian bila para pembantunya tidak bekerja dengan optimal.

"Pak Jokowi sejak awal sudah bilang akan mengganti menteri yang kinerjanya tidak sesuai. Kalau dalam manajemen kinerja, reshuffle itu hal biasa," tegasnya.

Sedangkan Yuddy Chrisnandi sebelumnya mengatakan dia tidak mengevaluasi kinerja menteri. Adapun yang dinilai adalah kementerian dan penilaian itu berdasarkan dengan tupokri Kemenpan RB.

"Tidak benar kalau saya mengevaluasi menteri. Ingat lho (yang dinilai) instansi pemerintah, bukan menteri. Kalau menteri yang berhak adalah Presiden," kata Yuddy, Kamis kemarin.

(Hbb/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads