"Kami telah membentuk tim dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari yang bersangkutan (dr Rica)," kata Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto, Sabtu (9/12015).
Arief menyebut sambil menunggu laporan resmi dari Polda DIY, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menginventarisir pendatang di wilayah Kalbar. Dari hasil pendataan dinas terkait dan aparat desa diperoleh informasi bahwa sejak 2014 ada warga pendatang dari Jawa yang membentuk kelompok tani di Sanggau, Mempawah, Ketapang, dan Landak. Khusus di Sanggau, para pendatang bercocok tanam dengan difasilitasi instansi setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto |
"Masih kami dalami kemungkinan kaitan kelompok tersebut dengan ajaran atau aliran yang tidak sesuai dengan agama resmi di Indonesia," jelas Arief.
"Prioritas utama kami adalah membantu Polda DIY yang saat ini sudah berada di wilayah Kalbar," tambahnya.
dr Rica menghilang setelah dijemput kerabatnya. Di media sosial, seseorang yang mengaku kenal dr Rica menulis dr Rica kemungkinan besar bergabung dengan organisasi tertentu. Saat kuliah di Yogya, dr Rica pernah ikut kegiatan organisasi tersebut.
Hilangnya dr Rica membuka tabir hilangnya sejumlah PNS di Yogya, Banyumas, dan Purbalingga selama 2-3 bulan terakhir. Mereka melepas status sebagai abdi negara, lalu pergi dari rumah bersama keluarga dan tak pernah kembali. Belum diketahui pasti apakah kejadian-kejadian tersebut berkaitan atau tidak. (nwy/trw)












































Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto