Aksi dalam rekaman terjadi tanggal hari Kamis, 19 November 2015 lalu sekira pukul 02.00 WIB tepatnya di rumah warga gang buntu Jomblang. Terlihat ada dua pemotor berboncengan dan salah satunya turun dari motor kemudian melompati pagar. Pelaku yang terekam bertubuh kurus, memakai jaket, dan helm. Si pelaku sempat pergi setelah melihat kondisi jendela kemudian kembali lagi.
Pelaku dengan sukses masuk ke dalam rumah dan keluar buru-buru lewat pintu depan. Ternyata ketika itu ada tetangga yang memergoki sehingga pelaku langsung mencoba kabur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kepergok dan warga mulai keluar rumah, pelaku langsung melontarkan kata-kata ancaman sambil membawa senjata tajam. Mereka kemudian kabur dan warga tidak berani mengejar. Tidak disangka, ternyata pelaku kembali keesokan harinya dan melakukan teror dengan melempar batu ke rumah warga yang memergokinya.
"Besoknya pelaku datang lempar batu keΒ kaca tetangga sampai pecah," tandas Heri.
Dua orang dengan postur tubuh kurus dan agak gemuk itu juga sempat terekam CCTV rumah makan yang berada di wilayah yang sama tanggal 5 November 2015. Hal itu tentu saja meresahkan warga hingga akhirnya warga di gang buntu tersebut memasang gerbang dan dibuka tutup pada jam tertentu.
"Ya warga jadi takut. Dua minggu berikutnya warga pasang gerbang di gapura," ujarnya.
Aksi pencurian dengan dua pelaku berciri serupa ternyata berlanjut ke gang sebelah yaitu Jomblang Legok. Berkali-kali warga kehilangan barangnya antara lain TV, kamera, handphone, uang, burung hias, dan lainnya. Salah satu korban, Mulyanto, bahkan sempat bertatapan langsung dengan pelaku.
"Kejadiannya 19 Desember, orang itu kepergok mau ambil burung saya. Cirinya kurus, kulit putih, pakai celana jeans, pakai helm. Saya sempat kejar tapi ternyata ada temannya yang sudah menunggu naik motor, temannya itu agak gemuk," ujar Mulyanto yang sudah kehilangan tiga pasang burung hiasnya.
Warga kini semakin resah danΒ merasa diteror karena pelaku tidak bisa ditangkap sehingga mengulangi aksinya berkali-kali. Salah satu korban juga memilih untuk pindah tempat tinggal. Sementara itu kini warga dibuat penasaran oleh maling sakti yang dua kali menghilang saat dikepung warga.
Maling sakti itu selalu bersembunyi di eternit atau plafon rumah kosong. Ketika ratusan warga mengepung dan ada yang mengejar masuk eternit, hasilnya nihil. Warga menduga maling sakti tersebut adalah orang yang sama dengan pelaku pencurian yang sering terjadi. (alg/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini