"Randall masih tidak ada, mangkir. Kami katakan mangkir, karena dua kali dipanggil, keterangan penyidik Polda, dia tak hadir. Panggilan pertama, lawyernya minta ditunda, saat dipanggil lagi, infonya Randall kata lawyernya sudah resign per November dari Chiropractic," kata kuasa hukum keluarga, Rosita P. Radjah dalam jumpa pers di Resto Laguna, Senayan, Jakarta, Jumat (8/1/2015).
dr Randall |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menjadi kejanggalan kami lagi. Surat panggilan itu diterima masih di Chiropractic. Harapan kami meminta Polda, bisa menghadirkan Randall," ujarnya.
Rosita menegaskan sejauh ini pihak keluarga belum meminta macam-macam terhadap pihak Chiropractic. Ia berharap pihak Chiropractic juga koperatif dalam pengusutan di kasus ini. Apalagi, diduga Randall berada di luar negeri.
"Tentunya pihak Chiropractic yang ada di Singapura, Indonesia sebaiknya koperatif agar bisa memberikan keterangan di Polda untuk bisa diungkap. Itu harapan keluarga," tuturnya.
Lanjutnya, dari kejadian ini, mesti ada evaluasi dari pihak pemerintah terutama Kementerian Kesehatan dan Suku Dinas Kesehatan Provinsi. Terlepas dari sikap tegas sudah dilakukan seperti penyegelan serta penutupan Chiropractic.
"Dengan dilakukan sidak oleh suku dinas, penyegelan ini mungkin jadi perhatian bersama. Tapi, yang penting pengawasan terhadap tenaga asing, masih kurang. Ini jadi pelajaran Kementerian Kesehatan, Suku Dinas kalau ada klinik-klinik seperti ini harus waspada," sebutnya.
Lantas, apakah ada rencana menggugat pihak pemerintah yaitu Kementerian Kesehatan, ia mengaku belum ada pembicaraan dengan keluarga.
"Sampai sekarang kami belum berpikir menuntut kementerian, tapi ini pengawasan memang kurang, mereka kecolongan," tuturnya.
![]() |












































dr Randall