Sudah Dianggarkan Rp 578 M di 2016, Desain Proyek DPR Masih Belum Jelas

Sudah Dianggarkan Rp 578 M di 2016, Desain Proyek DPR Masih Belum Jelas

Indah Mutiara Kami - detikNews
Jumat, 08 Jan 2016 11:05 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Pembangunan mega proyek DPR sudah dianggarkan sebesar Rp 578,8 miliar di tahun 2016 saja. Tetapi, ternyata hasil sayembara desainnya belum jelas hingga kini.

"Sudah sayembara. Ternyata dari sayembara, pemenangnya adanya kedua dan ketiga. Belum ada pemenang pertama," kata Sekjen DPR Winantuningtyastiti di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2016).

Karena ketidakjelasan itu, Setjen DPR akan berkonsultasi lagi dengan pihak-pihak terkait soal pembangunan proyek. Salah satunya adalah dengan pimpinan DPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan IAI (Ikatan Arsitektur Indonesia), dengan pimpinan dewan, dengan BURT (Badan Urusan Rumah Tangga). Bagaimana solusinya? Akan mempengaruhi jumlah anggarannya," ucap perempuan yang akrab disapa Win ini.

Ada beberapa alternatif yang disiapkan untuk memecahkan kebuntuan soal sayembara desain ini. "Bisa sayembara lagi, tapi biayanya bagaimana? Bisa juga rembukan, rapat tim lagi," imbuhnya.

Apakah mungkin desain proyek ini nantinya menggunakan mekanisme penunjukan lansung?

"Dengan nilai seperti itu, tidak bisa penunjukan langsung," jawab Win.

Anggaran untuk proyek pembangunan tahun 2016 sudah dimasukkan dalam Rencana Umum Pengadaan DPR 2016. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengungkap detail anggaran tersebut, berikut rinciannya:

1. Rp 480 M untuk pembangunan Gedung DPR metode lelang umum.
2. Rp 10 M untuk konstruksi dan poliklinik, metode lelang umum.
3. Rp 68 M untuk pelaksanaan konstruksi Alun-alun Demokrasi, metode lelang umum.
4. Rp 9,1 M untuk konstruksi Alun-alun Demokrasi, metode seleksi umum.
5. Rp 1,7 M untuk Manajemen konstruksi Alun-alun demokrasi, metode seleksi umum.

FITRA mempertanyakan alasan anggaran itu dipecah-pecah. Win menjelaskan bahwa anggaran bukan dipecah melainkan direncanakan bertahap.

"Anggaran tidak bisa dipecah. Anggarannya bertahap, karena besar. Jadi sesuai keuangan negara, tergantung prioritasnya," jelas Win.

Bila merujuk ke belakang, sayembara desain proyek DPR sudah diumumkan sejak 10 Juli 2015. Pada awal November, disebutkan bahwa sayembara sudah menemukan pemenang.

"Pemenangnya sudah ada, namanya Gregorius. Itu baru desainnya," kata Kepala Humas dan Pemberitaan DPR Djaka Dwi Winarko di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).

Pada Selasa (1/12/2015) lalu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon sempat dijadwalkan untuk menerima pemenang sayembara tersebut. Namun, mendadak agenda tersebut batal. (imk/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads