Menuju Senjakala, Golkar Pecah Berkeping-keping

Menuju Senjakala, Golkar Pecah Berkeping-keping

Ahmad Toriq - detikNews
Jumat, 08 Jan 2016 10:04 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Perpecahan di Golkar makin parah. Jika sebelumnya hanya terpecah jadi dua, kini Golkar pecah berkeping-keping.

Awalnya Golkar hanya terpecah menjadi 2 kepingan besar, yaitu Kubu Aburizal Bakrie (Ical) yang menyelenggarakan munas di Bali, dan Agung Laksono dkk yang menggelar munas di Ancol, Jakarta Utara. Namun kini muncul lagi kepingan-kepingan baru.

Kepingan kubu Ical pecah setelah Setya Novanto bermanuver merombak Fraksi Golkar DPR yang baru saja dipimpinnya. Menjalankan instruksi Ical, Novanto mencopot Bambang Soesatyo dari posisi Sekretaris Fraksi Golkar, menanggalkan jabatan Ketua Badan Anggaran dari Achmadi Noor Supit, lalu mengganti keduanya dengan Aziz Syamsuddin dan Kahar Muzakir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manuver Novanto seolah dipanas-panasi oleh Bambang Soesatyo. Bambang menonjolkan bahwa yang dicopot adalah orang-orang ormas SOKSI, ormas yang dipimpin Ade Komarudin. Dan memang baik Bambang maupun Supit adalah pengurus teras SOKSI. Sedangkan Novanto dan Ical berasal dari ormas Kosgoro. Kubu pun Ical terbelah.

Bagaimana dengan Agung dkk? Tak jauh berbeda nasibnya, meskipun skalanya bisa dikatakan lebih kecil.

Perpecahan di Kubu Agung sudah terjadi lebih dulu. Yorrys Raweyai, yang menjabat waketum di Kubu Agung memilih jalan sendiri. Yorrys mengundurkan diri kubu Agung 15 Desember 2015 lalu.

Yorrys memang menjalin hubungan dengan Kubu Ical, utamanya dengan Novanto dan Nurdin Halid. Namun dia menolak disebut merapat ke kubu Ical. Yorrys menegaskan dia berdiri sendiri, menjadi kepingan sendiri.

"Dari dulu saya bilang, saya bukan orangnya Ical ataupun Agung. Saya hanya ingin menyelamatkan Golkar. Pegangan saya JK dan Luhut Pandjaitan yang berjuang menyatukan Golkar," kata Yorrys kepada wartawan, Sabtu (2/1) lalu.

Ada lagi sesepuh Golkar Akbar Tandjung. Mantan Ketum Golkar ini juga seolah menjadi kepingan sendiri, yang bergerak merangkai kepingan-kepingan lain. Akbar, bersama tokoh muda Golkar, menyerukan munas bersama. Keinginan munas bersama ini sama seperti yang disuarakan kubu Agung Laksono, namun ditolak mentah-mentah kubu Ical.

Makin runyamnya perpecahan di Golkar membuat kader internal makin prihatin. Waketum Golkar hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso bahkan menyebut kondisi sekarang ini adalah masa-masa gelap partainya.

"Golkar akan menapaki hari-hari kelam, senjakala. Dan bila terjadi senjakala, mereka (kubu Ical) harus bertanggung jawab," ujar Priyo, kemarin.

Inikah senjakala Partai Golkar? (tor/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads