Peneliti Karst dari ITB Pindi Setiawan menyebut peninggalan ini berasal dari peradaban pemburu laut. Mereka menggambar di dinding dengan maksud sebagai penanda lokasi, bagian dari ritual dan terkait kepercayaan.
Sedang menurut Kepala Balai Arkeologi Jayapura M Irfan Mahmud, berdasarkan penelitian Zubair Mas'ud, gambar di dinding berupa binatang laut dan juga gambar orang ini terkait dengan aspek religius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi situs Maimai dari pantai Kaimana ditempuh sekitar 2 jam dengan speedboat. Di dinding-dinding bebatuan tebing gambar ditorehkan. Namun seperti dimuat di buku panduan situs itu, yang dibuat Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Kaimana, serta Balai Arkeologi Jayapura, ada tangan-tangan jahil yang mengganggu situs itu.
![]() |
Ada orang nakal yang malah mencorat-coret dengan menggambar di situs itu. Aksi vandalisme itu sangat disayangkan. Semestinya pengunjung sadar untuk melindungi jejak bersejarah.
Pemerintah Kabupaten Kaimana kemudian melakukan perlindungan dengan mendata dan melakukan penandaan pada situs bersejarah itu. (dra/dra)












































