Akbar: Harusnya yang Jadi Ketua F-Golkar Bukan Novanto, Tapi Bamsoet

Akbar: Harusnya yang Jadi Ketua F-Golkar Bukan Novanto, Tapi Bamsoet

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Kamis, 07 Jan 2016 17:05 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Setya Novanto langsung mengganti Ketua Badan Anggaran dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar (FPG) begitu ditunjuk jadi Ketua FPG. Ketua Wantim Golkar hasil Munas Bali, Akbar Tandjung, mengatakan tak setuju dengan penunjukan Setya Novanto sebagai Ketua Fraksi Golkar.

"Saya ingat itu waktu itu Aburizal memang diskusi dengan saya mengenai pengganti Ketua DPR. Sepakat kami menunjuk Akom (Ade Komarudin, -red). Tapi untuk Ketua Fraksi, Aburizal tak pernah berkonsultasi. Saya pikir ini penunjukan langsung," kata Akbar di kantornya, Kompleks Liga Mas Indah Blok B, No A-1, Perdatam Raya, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016).

Akbar kemudian bercerita, ketika tahu Novanto ditunjuk menjadi Ketua FPG dia langsung mengontak sejumlah orang. Saat itu semua orang yang dia kontak tak ada yang tahu terkait penunjukan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan ada opini masyarakat dan kondisi Setya Novanto sedang dalam kasus seperti itu. Masa kita kasih orang yang begitu? Tapi ini hanya pendapat saya," ungkap Akbar.

Akbar sebetulnya punya calon lain untuk menjadi Ketua Fraksi Golkar. Tetapi mantan Ketum Golkar ini seolah tak diberi kesempatan untuk memberikan masukan.

Menurut Akbar, Ketua FPG harus memenuhi syarat prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela. Itu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi.

Di samping itu, Ade Komarudin yang sebelumnya merupakan Ketua FPG seharusnya juga dimintai pendapat sebelum melakukan perombakan.

"Kalau saya usul ya tunjuk saja orang-orang yang selama ini aktif di fraksi. Ada Bambang Soesatyo, Firman Soebagyo, dan pimpinan alat kelengkapan dewan lainnya," sebut mantan Ketua DPR itu.

(bpn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads