Kubu Ical Pecah, Golkar Makin Runyam

Kubu Ical Pecah, Golkar Makin Runyam

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 07 Jan 2016 13:36 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Riak-riak perlawanan mulai muncul dari internal kepengurusan Golkar hasil Munas Bali. Aburizal Bakrie dan orang-orang terdekatnya dianggap tidak melibatkan jajaran pengurus teras dalam mengambil keputusan.

Keputusan-keputusan yang diambil segelintir orang itu pun dianggap merusak citra partai. Oleh sebab itu, sejumlah elite Golkar kubu Ical pun menggugat.

"Pengambilan keputusan hanya oleh segelintir orang. Ini kan tidak sesuai ketentuan partai," kata Waketum Golkar hasil Munas Bali, Ahmadi Noor Supit, saat berbincang, Kamis (7/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supit menuturkan bahwa rapat pengurus sudah sangat jarang dilakukan. Pengambilan keputusan pun sering dilakukan tiba-tiba, di saat banyak pengurus tidak berada di tempat.

Salah satunya adalah soal perombakan Fraksi Golkar yang diinstruksikan oleh Ical ke Setya Novanto. Supit --yang juga dicopot dari posisinya sebagai ketua Banggar-- tidak dilibatkan dalam pembicaraan.

"Kalau keputusan itu bijaksana dan dalam rangka menyelamatkan partai, pasti tidak ada yang protes. Tapi kalau keputusan itu merusak citra partai, pasti ada reaksi," ungkap Supit.

Dia mengungkapkan bagaimana di periode Desember-Januari ini banyak pengurus yang di luar negeri. Tiba-tiba Nurdin Halid --yang menjabat waketum-- ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Ketum sehingga bisa mengumpulkan DPD I di Bali.

"Kita itu di dalam kepengurusan ada ketum, waketum, ketua harian. Biasanya kalau ketum tidak ada, harusnya ketua harian yang berperan. Tidak boleh Pj ketum yang ambil keputusan strategis," jelas petinggi SOKSI ini.

"Dia (Nurdin Halid) menyebut dirinya sebagai Pj Ketum," lanjutnya.

Anomali-anomali pengambilan keputusan ini membuat para pengurus akhirnya bersuara. Bahkan, siang ini mereka rencananya berkumpul untuk mengambil sikap tegas.

"Yang tadinya banyak pengurus diam saja, lalu melihat ketidakbenaran pengambilan keputusan yang banyak digugat. Banyak eksponen partai yang mengevaluasi sampai merencanakan munas. Karena keputusan-keputusan yang tidak menguntungkan partai," ujar Supit buka-bukaan.

"Ini seperti bola salju, akan menggelinding," pungkasnya. (imk/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads