"Rakornas Golkar kubu Aburizal yang menghasilkan keputusan memberikan dukungan kepada Pemerintahan Jokowi merupakan keputusan yang kuno, tidak tahu malu! Seperti penumpang ketinggalan kereta. Kebijakan ini sebenarnya sudah menjadi keputusan DPP Partai Golkar kubu Munas Ancol," kata Ketua DPP Golkar hasil Munas Ancol, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Kamis (7/1/2015).
Ace menduga ada udang di balik batu manuver kubu Ical. Ace menduga kubu Ical hanya mengincar SK kepengurusan dari Kemenkum HAM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kilas balik ke awal perpecahan Golkar, Ace menyebut sumber kekisruhan di tubuh Partai Golkar hingga 'berdarah-darah' sampai-sampai memecat 3 kader Partai Golkar, yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid dan Poempida, yaitu karena dukungan kepada Jokowi. Ical disebut tak konsisten jika akhirnya berubah sikap.
"Jika Aburizal ingin mengubah kebijakannya untuk mendukung Pemerintah pilihannya hanya dua: 1) Gabung dengan Munas Ancol yang secara konsisten memiliki kebijakan mendukung Pemerintahan Jokowi-JK, atau ke 2) menganulir kebijakan itu melalui Munas kembali. Nah, pilihan kedua ini yang rasional. Oleh karena itu, marilah kita Munas bersama. Hehe," ujarnya.
Sebelumnya Waketum Golkar Munas Bali Nurdin Halid membuka peluang Rapimnas yang digelar akhir bulan ini bakal merekomendasikan dukungan ke Jokowi-JK. Peluang ini muncul setelah mereka menggelar rapat konsolidasi DPD I di Bali pada Senin (4/1). Permintaan merapat ke Pemerintah datang dari pengurus DPD-DPD I. (tor/van)











































