"Klinik Chiropractic First akan ditutup karena tidak mengantungi izin yang jelas," kata Kepala Dinkes DKI dr Koesmedi, SpOT, saat dikonfirmasi detikHealth, Kamis (7/1/2015). Seperti diketahui, chiropractic merupakan metode terapi untuk mengoreksi tulang belakang, otot, dan persendian saraf.
Allya Siska, yang merupakan putri mantan Wakil Direktur Komunikasi Perusahaan Listrik Negara Alvian Helmy Hasjim, menjalani terapi di klinik ini pada 6 Agustus 2015. Terapi adjustment dilakukan 2 kali sekaligus dalam sehari, yakni pada pukul 13.00 WIB dan 18.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Malam harinya, Allya Siska mengeluh nyeri hebat di bagian leher dan akhirnya dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS Pondok Indah. Kondisinya semakin memburuk, hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir pada pukul 06.15 WIB keesokan harinya.
"Kondisi terakhir adik saya, tubuhnya membengkak. Diagnosis dokter adik saya mengalami pecah pembuluh darah," kata Elvira Natlya, kakak Allya Siska saat ditemui di rumahnya.
Heru, seorang staf Chiropractic First yang ditemui di PIM 1 membenarkan bahwa Allya Siska adalah pasien mereka. Allya Siska pertama kali datang pada 5 Agustus 2015 untuk menjalani assesement dengan seorang terapis asal Amerika Serikat, dr Randall Cafferty.
"Kita juga nggak tahu Randall sekarang ada di mana karena dia memang sudah resign per November," kata Heru.
Penelusuran detikHealth, nama Randall Cafferty tercantum dalam sebuah dokumen di situs Board of Chiropractic Examiners milik pemerintah negara bagian California. Dokumen berangka tahun 2013 tersebut mengaitkan Randall dengan pelanggaran 'unprofessional conduct' dan 'conviction of a crime'.
Elvira melaporkan dugaan malpraktik ini ke Polda Metro Jaya pada Agustus 2015, sepekan setelah meninggalnya Allya Siska. Kasus ini sekarang masih dalam penyelidikan, baik oleh polisi maupun tim gabungan dari Dinkes DKI dan Kementerian Kesehatan.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini