Sama-sama Usulkan Solusi Konflik Golkar, Akbar: Kenapa Disebut Rival dengan JK?

Sama-sama Usulkan Solusi Konflik Golkar, Akbar: Kenapa Disebut Rival dengan JK?

Mulya Nur Bilkis - detikNews
Selasa, 05 Jan 2016 20:12 WIB
Akbar Tandjung menggelar jumpa pers di Akbar Tanjung Institute, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (29/12/2015).Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menolak disebut tengah 'bersaing' dengan Jusuf Kalla terkait usulan solusi penyelesaian konflik internal. Keduanya memang punya usulan masing-masing untuk mengakhiri dualisme kepengurusan.

"Enggak bisa saya jelaskan kenapa disebut rivalitas? Saya resmi Ketua Wantim, saya masih ada posisi sekarang. Pak JK mantan Ketum dan posisinya di pemerintah. Tidak ada posisi kami yang sama dalam lembaga yang membuat kami bersaing," kata Akbar Tandjung dalam jumpa persnya di kantor AT Institute di Kompleks Liga Mas Indah, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (5/1/2016).

Menurutnya, tak ada istilah yang mengkondisikan dirinya dengan JK berkompetisi. Keduanya sama-sama mengukir prestasi yang baik saat menjabat sebagai ketua umum dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akbar menyebut dirinya dan JK memiliki pandangan pribadi untuk penyelesaian konflik internal. Termasuk saat JK dipercaya kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie alias Ical untuk jadi mediator islah Golkar pada November 2015.

"Saat Beliau dipercaya Agung dan KMP menjembatani, saya tidak ganggu-ganggu," sambungnya.

Akbar juga membantah kabar yang menyebut dirinya dan JK saat ini sedang mencari posisi strategis di Golkar sehingga mendorong pelaksanaan Munas. Semua yang diusulkan tokoh Golkar ditegaskan Akbar untuk keutuhan partai.

"Sangat salah kalau ada yang berpikir saya mencari posisi. Saya sudah pernah merasakan posisi sebagai ketum dengan prestasi yang baik. Buat apalagi sekarang?" tegas Akbar.

(mnb/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads