Hari ini, AKBP Albert Neno dan Herman Hery bertemu di Bareskrim Polri. Herman yang mendatangi Albert yang hari ini memenuhi panggilan Bareskrim.
Usai pertemuan, keduanya dicegat wartawan. Kronologi peristiwa dugaan fitnah dan makian kasar itu pun ditanyakan lagi dengan posisi keduanya berdiri berdampingan. Dalam sesi wawancara itu, Herman lebih aktif menjawab ketimbang Albert.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca: Herman Hery Minta Maaf, AKBP Albert: Proses Hukum Biarkan Tetap Berjalan
Awak media kemudian meminta Albert menceritakan kembali kronologi dia mendapat makian dan pengancaman lewat telepon dari seseorang yang mengaku Herman Hery. Albert menegaskan dia melaporkan kasus itu ke polisi karena mendapat makian dan ancaman terkait usaha polisi merazia minuman keras menyambut Natal 2015 di Kupang, NTT.
"Ya saya terima komunikasi itu," ujar Albert saat ditanya apakah dalam telepon itu dia berkomunikasi dengan Herman.
Wawancara kemudian beralih ke Herman.
"Atas dasar apa Pak Herman menelepon Pak Albert?" tanya wartawan.
"Saya menelepon, ya menelepon saja untuk menanyakan itu, dalam fungsi saya sebagai Komisi III," kata Herman.
Soal Razia Miras, Anggota DPR Herman Hery: Staf Saya yang Bicara dengan AKBP Albert
Mendapat jawaban tersebut, yang jelas-jelas berbeda dengan keterangan sebelumnya, yaitu Herman menyebut stafnya yang menelepon Albert, wartawan pun mencecar.
"Pak Herman yang nelepon langsung? Bukan staf?" tanya wartawan.
"Itu sudah materi penyidikan, tidak etis saya bicara ke publik. Saya minta wartawan tolong hargai itu, itu sudah masuk materi," elaknya. (idh/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini