Arfian yang ditemui detikcom di rumahnya, Canden, Tingkir, Salatiga, Senin (4/1/2016), pernah bekerja sebagai penjaga bengkel, cetak foto, jual sparepart dalam satu tempat di kerabatnya di Demak. Bahkan dia menjadi penjaga malam di kantor pos.
"Di sela-sela itu saya belajar. Pakai komputer saudara, tempat cetak foto itu kan ada komputer. Saya jual susu di Semarang juga pernah," kenangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komputer pertama AMD 3000+. RAM dikasih saudara, VGA juga, bapak juga bantu. Itu sudah mumpuni buat belajar. Sekarang masih ada, buat kenang-kenangan," tandasnya.
Order pertama datang dari Jerman untuk membuat alat ukur. Saat itu, proyek alat tersebut bersifat rahasia dan terdiri dari beberapa komponen. Mereka diberi kesempatan membuat salah satu komponen.
Sejak itu, order terus berdatangan dan mereka mulai membuat berbagai macam desain. Kini, DTECH-ENGINEERING sudah memiliki kantor dan beranggotakan 7 orang, 6 diantaranya lulusan SMK. Puluhan order desain dari berbagai negara bisa dilakoni setiap bulan.
Arfian merupakan lulusan SMKN 7 Semarang tahun 2005, sedangkan sang adik, Arie adalah lulusan SMKN 2 Salatiga tahun 2009. Bagi keduanya, tak lulus kuliah bukan berarti tamat. Malah tekad kakak beradik ini kian berlipat. Hasilnya bisa dilihat saat ini. (alg/try)











































