"Saya belum tahu. Jadi pada prinsipnya, apa yang disampaikan Menteri PANRB itu menjadi tolak ukur bagi kementerian/lembaga dan apakah ini menjadi acuan atau hal yang katakanlah (seperti itu)," kata Pramono Anung di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2016).
Pramono tak bisa menyimpulkan apakah 'rapor' ini sama dengan evaluasi yang biasa dilakukan Kantor Staf Kepresidenan. Tetapi dia menghubungkan rapor ini dengan keinginan Presiden agar para menteri cepat dalam bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini Presiden betul-betul berkeinginan agar ada percepatan kerja dan dalam sambutan Presiden, beliau menegaskan berulang kali bahwa 2016 adalah bukan periode ayo kerja, tapi percepatan kerja karena beliau ingin beberapa hal segera diselesaikan," ujar Pramono.
KemenPANRB menuliskan nilai kementerian/lembaga dengan format huruf dan angka. Peringkat tertinggi diraih Kemenkeu, dan peringkat terendah adalah Kejaksaan Agung.
"Saya belum baca rapornya. Tapi yang jelas pasti rapor saya pasti baik kok," kata Pramono.
Rapor yang dimaksud adalah hasil audit akuntabilitas kinerja yang dilakukan KemenPANRB pada 77 kementerian/lembaga. Audit akuntabilitas ini rutin dilakukan tiap tahun, tapi baru kali ini hasilnya diumbar ke publik. (bpn/tor)











































