"Itu sudah menjadi kebiasaan tiap tahun melihat braja. Jadi kita amankan karena jumlah massa nya banyak," ujar Kapolsek Sawangan, Kompol Siti Nurhayati saat ditemui detikcom, Minggu (3/1/2015).
Saat perayaan tahun baru 2016 lalu, warga pun tampak ramai menonton kemunculan fenomena alam tersebut. Ada beberapa personel kepolisian yang dikerahkan untuk mengamankan massa, khususnya pada 5 titik di 3 desa, yakni Prigi, Pasir Putih dan Bedahan. Β
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Sawangan, fenomena braja muncul setiap pergantian tahun. Salah seorang warga yang mengetahui kebenaran cerita tersebut berkisah, fenomena alam itu pertama kali muncul di sebuah kawasan yang dulunya pernah menjadi waduk bernama Setu Gugur.
Pada tahun 1960an, waduk tersebut jebol dan ikan-ikannya berhamburan. Belakangan, area waduk tersebut menjadi milik perorangan dan menjadi perumahan.
Entah apa kaitannya, setelah waduk itu hilang, kerap muncul sebuah fenomena aneh setiap pergantian tahun. Fenomena tersebut bernama braja, atau kemunculan bola api. Fenomena ini menyebar dari mulut ke mulut sejak tahun 2006. Alhasil, setiap malam pergantian tahun, banyak yang ingin melihat penampakan braja. (rii/Hbb)











































