"Kami yakin bisa mengadakan 2.000 bus tahun ini dan mencapai daya angkut satu juta penumpang di akhir tahun 2016 ini. Tidak usah khawatir kehilangan pekerjaan jika layanan kami sudah banyak. Silakan mendaftar ke kami. Kami pengadaan 2.000 bus artinya kami perlu 6.000 sopir dan 6.000 kernet atau istilah kami On-Board," kata Kosasih dalam keterangan yang diterima, Minggu (3/1/2016).
"Kami mengundang semua yang memiliki SIM B1 Umum dan SIM B2 Umum untuk mendaftar menjadi pengemudi kami," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penerimaan supir kami buka terus," ujar Kosasih.
Kosasih menambahkan, pihaknya pekan ini akan menemui Plt Dirjen Perhubungan Darat untuk finalisasi bahwa bus TransJ bisa beroperasi di area Bodetabek. Serta berbagai area stasiun Kereta Api yang melayani KRL agar penduduk Bodetabek bisa beralih ke Angkutan Umum.
"Tujuan kami adalah mengangkut semua penumpang dari Bodetabek ke DKI Jakarta dan sebaliknya dengan murah dan cepat. Sekali naik satu tarif dan terintegrasi dengan semua layanan Transjakarta, termasuk Busway, Feeder dan Bus Kota. Jadi sekali bayar untuk semua," papar Kosasih.
Selain memperluas daya jangkau hingga ke luar Jakarta, TransJakarta juga akan memasuki rute-rute bus kota yang penumpangnya banyak namun dengan jumlah busnya belum memadai. Sesuai arahan Gubernur, ujar Kosasih, Dinas Perhubungan dan Transportasi telah berjanji akan memberi izin operasional di rute-rute gemuk tersebut.
"Tarif yang akan diterapkan juga sama yaitu Rp 3.500 sekali jalan dan akan diintegrasikan juga dengan rute-rute TransJakarta yang ada,"
"Jadi hanya pelayanan dan harga terbaik yang akan diadakan dan dinikmati oleh warga Jakarta. Akan ada sekitar 300 bus yang segera kami siapkan untuk segera mengisi kekurangan Angkutan Bus Kota melalui skema rupiah perilometer," imbuh Kosasih. (rna/dnu)