Kesempatan liburan ini tak dilewatkan oleh Dika (21). Pria yang sehari-hari bekerja sebagai sopir pribadi ini memanfaatkan waktu libur sekolah untuk berjualan. Ia menjajakan pesawat mainan dari styrofoam di kawasan TMII.
"Musim liburan begini sehari bisa laku 10-20 pesawat. Kemarin tahun baru bisa (jual) 30 pesawat. Satunya dijual Rp 20 ribu," ujar Dika di TMII, Jakarta Timur, Sabtu (2/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau lagi ada patroli dagang kaki lima dikejar. Pernah (dikejar) di daerah Taman Mini ini," katanya.
Selain Dika ada juga Tyas (45) yang menjajakan dagangannya di kawasan TMII. Berbeda dengan Dika, Tyas menjual minuman dan mie instan cepat saji.
"Ini tadi baru sampai langsung hujan begini sih. Biasa jualan di tugu karena dilarang jadi keliling," tutur Tyas di lokasi Gedung Sasono Utomo 'Joglo' TMII.
Tyas bercerita jika keuntungannya biasa diukur dengan termos. Jika sedang ramai ia bisa menghabiskan air di dalam empat termos berukuran 2,5 liter. Ia juga menyadari jika menjadi pedagang liar di TMII rawan penertiban.
"Sering ditegur tapi namanya kebutuhan. Memang lebih baik kalau ditertibkan," akunya.
Kisah manis pedagang liar itu berbeda dengan Nasih (48) pedagang resmi di TMII. Ia mengaku adanya pedagang liar mengurangi omzet penjualannya.
"Itu ngurangin omzet saya. Kadang sehari bisa dapat Rp 0 kadang lumayan. Hari minggu bisa bawa Rp 100 ribu," jelas Nasih yang menjual boneka plastik, pesawat dan layang-layang ini.
Ia mengatakan musim liburan ini tidak banyak keuntungan yang didapatnya. Menurutnya hasilnya lumayan.
"Alhamdulilah liburan cukup, lebih dari biasa," tuturnya.
Sebelumnya menurut Kepala Humas TMII Jerrimias Lahuma, pengunjung hari ini, Sabtu (2/1/2016) memang membludak. Siang hari sekitar pukul 11.00 WIB, sudah tercatat ada 35 ribu pengunjung.
(dnu/dnu)











































