Mempunyai luas sekitar 1.000 meter persegi, rumah ini terlihat beda dari kebanyakan rumah pejabat lainnya. Tidak ada pagar menjulang tinggi dengan ukiran atau ornamen khas istana.
"Dulunya rumah ini masih sawah, kemudian pelan-pelan dibangun rumah. Rumahnya pun nggak dari tembok tapi terbuat dari kayu. Ada rumah panggung juga terbuat dari kayu dengan atap ijuk. Sampai portalnya pun kayu loh bukan besi," kata Dedi Mulyadi saat berbincang di kediamannya, Sabtu (2/1/2016).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa tanaman hias yang ada di rumah Dedi antara lain bunga terompet, bunga melati, serta bunga mawar. Dedi menjelaskan, selain tanaman hias, di pekarangan rumahnya juga terdapat berbagai jenis pohon buah.
![]() |
Di kediaman peibadinya ini, terkadang Dedi juga mendapatkan inspirasi untuk memajukan Kota Purwakarta. Sesekali sambil memberi makan ikan-ikannya, dia terpikir untuk melakukan sesuatu bagi daerah yang dipimpinnya.
"Dari sinilah saya kadang dapat inspirasi untuk berbuat sesuatu kepada Purwakarta. Tertolong dengan lingkungan yang asri, sejuk, nyaman. Kalau di rumah dinas saya sering banyak terima tamu, sibuk," ucap Dedi.
Butuh waktu satu jam untuk tiba di kediaman Dedi. "Kalau balik ke sini saya nggak usah belanja. Mau ikan, tinggal ambil terus saya goreng sendiri. Mau rawit, tinggal petik. Terus mau durian, tinggal ambil dari pohonnya," tuturnya sumringah.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini