Pantauan detikcom di Kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni 11A, Slipi, Jakarta Barat, Sabtu (2/1/2016) hanya ada dua petugas sekuriti yang berjaga. Seorang duduk di depan gedung utama, sementara seorang lagi tidur beralaskan tikar di teras gedung itu.
Lampu-lampu tampak padam sehingga mengandalkan sinar matahari untuk penerangan. Semua ruangan dikunci rapat dengan rantai sepeda dan pengikat kabel.
Pintu diikat dengan rantai sepeda. Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom |
Soal dedaunan berserakan tak usah ditanya lagi, terlihat hanya disapu pada sudut-sudut seadanya saja. Salah seorang sekuriti bernama Jamaludin mengatakan, belakangan ini memang bekum ada elite Golkar yang singgah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal lampu yang mati, sempat muncul isu bahwa sekretariat Kantor DPP Golkar menunggak bayar listrik. Benarkah itu?
"Itu bohong, karena enggak ada aktivitas (di kantor) pada libur jadi semua dimatiin. Takutnya ada yang korslet, kebakaran. Itu isu mentang-mentang Golkar lagi sakit," ujar Jamaludin di lokasi.
Lampu Masjid Golkar yang menyala. Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom |
Ia pun kemudian berusaha meyakinkan detikcom dengan menunjukkan lokasi di mana ia mengisi ulang baterai handphonenya. "Nih, ngisi kan mbak? Itu bohong kok," ujarnya sambil menunjukkan tampilan charger yang menyala.
Jamaludin pun masih berusaha meyakinkan dengan menunjukkan kran air yang menyala. Dia menegaskan bahwa air tidak akan menyala jika tidak dialiri listrik.
Air keran yang menyala. Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom |
Ia pun menjelaskan bahwa kantor DPP Golkar memang sudah sebulan ini tidak ada aktivitas. Menurutnya sejak Pilkada Serentak selesai, memang tidak ada aktivitas di markas Golkar.
"Lampu teras dan jalan tetap dinyalakan," tuturnya.
"Kalau siang emang (lampu) dimatiin kalau mau memastikan ya datangnya malam," ujarnya meyakinkan. (bag/bag)












































Pintu diikat dengan rantai sepeda. Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom
Lampu Masjid Golkar yang menyala. Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom
Air keran yang menyala. Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom