Oknum Polisi yang Terlibat Narkotika Naik 21 Persen

Jakarta - Penyalahgunaan narkotika di kalangan oknum polisi sepanjang tahun 2015 mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Kenaikan jumlah polisi terkait narkotika ini tercatat hingga 21 persen.

Berdasarkan data akhir tahun Polda Metro Jaya, jumlah oknum polisi yang terlibat kasus narkotika mencapai 23 orang atau bertambah 4 orang dibanding tahun 2014 yang mencapai 19 orang. Sementara oknum TNI mengalami penurunan dari 3 orang di tahun 2014 menjadi 1 orang di tahun ini.

Keterlibatan PNS dalam kasus narkotika tahun ini juga mengalami penurunan dari 21 orang di tahun 2014 menjadi 13 orang di tahun 2015. Begitu juga dengan kalangan pelajar mengalami penurunan dari 141 orang di tahun 2014 menjadi 99 orang di tahun 2015.

Penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa juga mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan. Dari 183 mahasiswa yang terlibat narkotika di tahun 2014, tahun ini turun menjadi 141 orang.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, selama Januari-Desember 2015, pihaknya terus melakukan upaya pemberantasan narkotika.

"Tahun ini, jumlah pengungkapan kasus tindak pidana narkoba sebanyak 5.291 kasus atau mengalami kenaikan 3,4 persen dibanding tahun 2014 yang mencapai 5.114," kata Tito di Jakarta, Kamis (31/12/2015).

Dari 5.291 kasus tersebut, Polda Metro Jaua menahan 6.566 orang tersangka atau naik 3,6 persen dibanding tahun 2014 yang mencapai 6.335 orang. Dari 6.566 tersangka itu, 6.501 orang WNI dan 65 WNA.

"WNA yang terlibat ini banyak sekali, ada dari China, Malaysia, Taiwan, Iran, Nigeria, Sierra Leon, Korea, Hong Kong, Kenya, Afghanistan, Kongo, Jepang, Brunei dan Pakistan," jelasnya.

Dari ribuan tersangka ini, paling banyak merupakan level pengedar yakni 4.295 orang, level bandar sebanyak 2.265 orang, produsen 3 orang dan pemakai 3 orang.

Dari hasil pengungkapan kasus narkotika di tahun ini, Polda Metro Jaya berhasil menyita 1 ton sabu, 768.804 butir pil ekstasi, 1,16 Kg heroin, 2,1 ton ganja, Happy Five (H-5) sebanyak 94.215 butir dan Ketamin 6,7 Kg.

"Bila dikonversikan dengan nilai rupiah, maka barang bukti tersebut nilainya mencapai Rp 2,4 triliun lebih dan kita bisa menyelamatkan 16.972.957 jiwa manusia,"  lanjutnya.

(mei/fdn)