Sesampainya di Distrik Agats, ternyata jalannya sudah menggunakan beton. Padahal sebelumnya jalan di sana menggunakan kayu besi yang memiliki lebar 2 meter.
Sarana transportasi yang digunakan masyarakat Agats, Asmat, menggunakan sepeda atau motor listrik. Khusus di wilayah Agats, tidak ada kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini semua orang menggunakan motor cas. Tidak ada motor yang pakai bensin," tutur Tery, seorang wartawan yang ikut meliput.
Dia mengatakan, warga menggunakan motor cas bukan karena harga bensin di wilayah Asmat mahal. "Orang pakai motor cas karena anti polusi udara. Selain itu ada larangan dari bupati," tambahnya.
Kebijakan dan kesadaran warga di wilayah Asmat tampaknya pantas menjadi refleksi kehidupan masyarakat kota, khususnya Jakarta. Di tengah alam yang masih asri dan alami pun, masyarakat pun masih menghindari polusi udara.
(rii/dhn)











































