Tawa dan pancaran kebahagian terlihat dari wajah anak-anak kala para 'sinterklas' mendatangi rumah mereka. Prajurit TNI yang menjelma sebagai tokoh khas Natal tersebut membawa keceriaan tersendiri bagi warga di Bumi Cenderawasih itu.
Pemberian bingkisian hadiah telah dilakukan jajaran Kodam Cenderawasih sejak sebelum perayaan Natal hingga Tahun Baru 2016 nanti. Program yang diberi nama 'Kunjungan Kasih' itu mendapat apresiasi tinggi dari warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Start di Wamena kemudian nyebar ke Pegunungan Tengah, kemudian menyebar ke seluruh Kabupaten di Papua dan Papua Barat," kata Teguh.
"Hadiah total ada 20 ribuan lebih bingkisian, itu dari Kodam saja. Ada tambahan dari masing-masing Kodim. karena Kodam melaksanakan kegiatan itu, Kodim-kodim juga mengikuti. Mulai dar Sorong, Bintuni, Manokwari, Biak, sampai ke ujung timur, sampai wilayah selatan di Jayapura," lanjutnya.
![]() |
"Ada babi disiapkan. Sudah dibawa ke Wamena. Pemberian hadiah ini merupakan program simpatik kami untuk Hari Raya Natal dan Tahun Baru," jelas Teguh.
![]() |
Pemberian hadiah Natal juga diberikan hingga di wilayah perbatasan Papua. Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 431/SSP menggelar peduli kasih dengan memberikan bingkisan kepada anak-anak di sepanjang jalan Arso dan PIR 1 beberapa menjelang Hari Raya Natal. Juga untuk anak-anak Panti Asuhan Shalom Arso 8 di Kabupaten Keerom.
Satgas Pamtas 431/SSP yang dipimpin oleh Mayor Inf Teguh Wirata itu bahkan berupaya menciptakan kerukunan hidup antarumat bergama dengan melibatkan sekitar 75 orang yang terdiri dari masyarakat dan pengurus Masjid Arso 1 dalam kegiatan tersebut. Sejumlah personel tampil menghibur anak-anak dengan menggunakan kostum sinterklas.
![]() |
Sejumlah anggota Kodim menjelma sebagai Sinterklas menghampiri anak-anak yang sedang bermain di kampung-kampung untuk membagikan hadiah. Sontak saja anak-anak tersebut langsung tertawa gembira. Anak-anak dan warga sangat senang dengan bingkisan hadiah yang dibagikan Sinterklas itu. Sebagian prajurit tampil unik karena meski memakai seragam loreng PDH, mereka ikut mengenakan topi sinterklas.
"Kami mendapat apresiasi bagus dari masyarakat. Anak-anak sangat gembira mendapat hadiah dan topi sinterklas," tutup Teguh. (elz/dnu)