Bertandang ke Ponpes Cireok, Penampung Anak Jalanan dan Eks Caleg Stres

Bertandang ke Ponpes Cireok, Penampung Anak Jalanan dan Eks Caleg Stres

Yudhistira Amran Saleh - detikNews
Senin, 28 Des 2015 13:41 WIB
Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Purwakarta - Sebuah pesantren terletak di ujung selatan Kota Purwakarta. Pesantren yang didirikan pada tahun 1993 itu kini sudah menampung 100 orang yang berumur 6 sampai 30 tahun dengan berbagai masalah yang ada.

Pesantren itu bernama Pesantren Cireok atau Pesantren Raudhatul Muta'allimin. Memiliki luas kurang lebih 1,5 hektare dan terbuat dari kayu serta tripleks.

Awalnya pesantren ini diperuntukkan untuk penyebaran agama Islam di Purwakarta. Namun lama kelamaan, beberapa orang ada yang menitipkan anaknya atau juga orang terdekatnya di pesantren ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Foto: Pemkab Purwakarta)

Menurut Kepala Pondok Pesantren Cireok KH Endang Abdul Somad, pesantren ini banyak menampung anak-anak jalanan dan juga penderita kecanduan narkoba serta para calon legislatif yang stres karena kalah dalam pemilu.

"Di sini ada berbagai macam orang dengan berbagai macam masalah. Baik kejiwaan seperti stres. Kemudian anak jalanan yang gak punya tempat tinggal dan juga orang-orang yang mau sembuh dari narkoba," kata Kepala Pondok Pesantren Cireok KH Endang Abdul Somad kepada detikcom di Pondok Pesantren Cireok, Kampung Mekarjaya, Desa Cijaya, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Purwakarta, Senin (28/12/2015).

"Mereka ditampung di sini untuk disembuhkan. Disembuhkan dengan berbagai macam cara. Awalnya kita hanya sebagai tempat ngaji. Tempat nyebarin agama Islam," lanjutnya.

Pagi tadi, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengunjungi pesantren ini. Dia bertemu dengan anak asuhnya yang merupakan pecandu narkoba bernama Bagus Supriadi (17).

Foto: Pemkab Purwakarta

Bagus sudah dua minggu berada di pesantren ini. Selama dua minggu tersebut menurut Endang, Bagus menunjukkan perubahan yang signifikan.

"Alhamdulillah, dia kan anak jalanan yang sudah terpapar narkoba. Alhamdulillah setelah dua minggu di sini banyak perubahan yang terjadi. Perubahan ke arah yang lebih baik. Insya Allah ke depan akan lebih baik lagi," ucap Endang.

Meski banyak menampung anak-anak dan orang yang bermasalah, Endang menambahkan bahwa pesantrennya belum mendapatkan bantuan dari Pemkab Purwakarta. "Belum ada bantuan sih. Tapi kami mah ikhlas. Tolong menolong sesama umat aja," tuturnya.

Endang berkeyakinan bahwa pesantrennya ini kelak akan banyak membantu para penderita penyakit baik gangguan kejiwaan atau kecanduan narkoba. Dengan teknik alami yaitu zikir dan terapi pijat, Endang mengobati para santrinya.

"Sembuh itu memang harus selain dari diri sendiri juga musti dibantu. Saya hanya bisa membantu dengan cara seperti ini. Insya Allah dengan kita bacakan ayat-ayat Allah, mereka akan sadar dan dorongan yang kuat untuk sembuh," tutup Endang. (yds/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads