Muhammadiyah: Pengamanan Natal Harus Wajar, Jangan Beri Kesan Negara Tidak Aman

Muhammadiyah: Pengamanan Natal Harus Wajar, Jangan Beri Kesan Negara Tidak Aman

Ferdinan - detikNews
Rabu, 23 Des 2015 08:17 WIB
Muhammadiyah: Pengamanan Natal Harus Wajar, Jangan Beri Kesan Negara Tidak Aman
Ilustrasi/apel siaga (Foto: Hasan Alhabshy)
Jakarta - PP Muhammadiyah meminta agar personel keamanan tetap optimal menjaga ibadah Natal. Namun pengamanan tidak boleh berlebihan yang malah bisa menimbulkan suasana psikologis kondisi tidak aman.

"Pemerintah, dalam hal ini aparatur keamanan, hendaknya melakukan pengamanan Natal secara wajar dan tidak berlebihan karena dapat menimbulkan suasana psikologis dan politis negara tidak aman," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Rabu (23/12/2015).

Muhammadiyah pada tahun ini menyerahkan sepenuhnya keamanan nasional termasuk pengamanan Natal kepada kepolisian dan unsur terkait lainnya. Muhammadiyah bersama seluruh organnya, khususnya Komando Kesiap-siagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) dan Bela diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah tidak akan melakukan pengamanan Natal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Wakapolda Metro Jaya: 8.600 Personel Amankan Natal dan Tahun Baru di Jakarta)

"Pengamanan Natal oleh masyarakat, di satu sisi, mencerminkan adanya toleransi. Tetapi, pada sisi yang lain, menimbulkan kesan bahwa suasana Indonesia tidak aman sehingga aparatur keamanan membutuhkan bantuan masyarakat. Selain itu dapat menyuburkan kebangkitan kelompok para-militer dan premanisme. Karena itu Muhammadiyah mendorong kehidupan toleransi yang lebih otentik dengan membangun sikap terbuka, saling menghormati dan bekerjasama dengan pemeluk agama lain dalam bentuk yang konstruktif dan produktif," sambung Mu'ti.

Selama ini Muhammadiyah menurutnya sudah banyak bekerja sama dengan lintas iman, termasuk dengan umat Kristiani dalam berbagai bidang  kemanusiaan, seperti  penanggulangan bencana, kesehatan, pendididkan, pelestatian lingkungan, hak asasi  manusia dan antikorupsi.

"Dengan tidak melakukan pengamanan Natal tidak berarti Muhammadiyah tidak toleran. Muhammadiyah bahkan telah membangun toleransi dalam langkah nyata," tegas Mu'ti.

(fdn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads