Luhut: Saya Banyak Belajar dan Berhasil karena Gus Dur

Luhut: Saya Banyak Belajar dan Berhasil karena Gus Dur

Hardani Triyoga - detikNews
Selasa, 22 Des 2015 17:39 WIB
Haul ke-6 Gus Dur (Foto: Hardani Triyoga/detikcom)
Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan punya memori khusus terhadap sosok Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Salah satunya ketika Luhut yang akan menjadi duta besar pada 1999.

Saat itu, Luhut pensiun dari militer dan menjadi duta besar RI untuk Singapura. Sebelum menjalankan tugasnya sebagai dubes, Luhut menyempatkan bertemu dengan tokoh-tokoh termasuk salah satunya Gus Dur.

"Saya diundang buka puasa di dekat daerah Kramatjati. 15 menit sebelum buka puasa, dia (Gus Dur) bercerita dengan gayanya. Dia bilang sudah enggak usah berangkat jadi dubes. Saya sebentar lagi jadi presiden. Kamu kan Letjen, katanya, sudah tidak usah berangkat," ujar Luhut saat talkshow di acara Haul Gus Dur ke-6 di Kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan pembicaraan itu membuatnya sempat terkejut. Meskipun benar faktanya kemudian Gus Dur terpilih menjadi Presiden RI ke-4. Kemudian, Luhut masuk dalam kabinet pemerintahan Gus Dur sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

"Ya, tapi tidak mungkin kan saat itu saya batalkan jadi dubes. Saya berangkat ke Singapura September. Tugas saya waktu itu bawa pulang teman-teman Tionghoa pulang ke Indonesia," tutur Luhut.

Saat menjadi dubes RI di Singapura, Luhut mendapatkan tugas amanah agar bisa mengumpulkan warga negara Indonesia yang sukses berhasil dalam suatu seminar. Di seminar, Luhut kagum dengan kecerdasan yang dimiliki Gus Dur.

Fasih berbahasa Inggris dan bisa membuat hadirin di seminar tertarik dengan yang dibicarakannya.

"Ini kyai keren, paten juga. Bahasa Inggris-nya perfect, lebih baik dari saya. Saya dikoreksi Gus Dur di seminar," sebutnya.

Menurut Luhut, Gus Dur menginginkannya masuk dalam ke pemerintahan bila pendiri PKB itu jadi presiden. Berdasarkan pengakuan Luhut, Gus Dur menyayangkan kualitas Luhut jika hanya menjadi seorang duta besar.

Namun, Luhut sempat tak percaya, bahkan pesimistis bila Gus Dur menjadi presiden. "Logika saya (kala itu), darimana rumusnya dia menjadi presiden?" tuturnya sambil tersenyum.

Tapi, rasa pesimis itu menjadi kejutan beberapa pekan kemudian saat Gus Dur bersanding dengan Megawati Soekarnoputri di Gedung MPR/DPR.

"Saya nonton pemilihan presiden di MPR. Saya kaget namanya ada dengan Megawati. Kok Gus Dur menang dan salawat. Saya enggak percaya. Kan dia baru ngomong jadi presiden beberapa minggu lalu," tuturnya.

Lanjutnya, sosok Gus Dur dianggap memberikan jasa bagi dirinya yang saat ini menjadi Menko Polhukam di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia tak bakal lupa jasa Gus Dur. Diakui Luhut, dirinya banyak belajar dari Gus Dur.

"Saya banyak belajar dari Gus Dur. Saya begini (berhasil) sekarang karena Gus Dur. Gus Dur bawa saya ke posisi yang bagus," kata Luhut.

(hat/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads